Sedangkan Irsa Destiwi yang mewakili Shadow Puppet Quartet mengatakan akan tampil menggandeng penyanyi solo Marcell Siahaan. Mereka akan membawakan lagu-lagu Marcel yang sudah banyak terkenal seperti dalam aransemen baru yang kental dengan nuansa Jazz.
“Kami pastikan bakal memberi penampilan yang menarik. Selain menampilkan lagu milik Marcel kami juga akan membawakan album Shadow Puppet “Indonesian Song Book’. Kami sangat bersemangat karena ini adalah tahun kedua kami terlibat di Jazz Gunung Ijen dan venuenya baru dengan konsep yang sangat apik, ” ujarnya.
Venue Jazz Gunung Ijen tahun ini akan berbeda dari tahun sebelumnya. Masih satu area dengan Jiwa Jawa Resort, panggung akan berdiri di Amfiteater Taman Gandrung Terakota.
Venue ini memiliki pemandangan dengan latar belakang persawahan yang terdapat ratusan patung terakota berwujud penari Gandrung dengan kapasitas tempat duduk yang lebih banyak.
“Awal hadir di Banyuwangi, kami memang ingin mengembangkan pariwisata, seni dan budayanya. Salah satunya kami wujudkan dengan membangun amfiteater Taman Gandrung Terakota yang kami anggap sebagai tempat merawat ruwat kebudayaan Banyuwangi. Nantinya disini akan menjadi panggung bagi tampilnya seni budaya lokal,” ujar founder Jazz Gunung, Sigit Purnomo.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mengatakan bahwa pemkab sangat mengapresiasi dan terus mendukung pihak lain yang menggelar event dalam rangkaian Banyuwangi Festival.
“Kami bangga kepada pihak-pihak yang terus berupaya mendatangkan wisatawan ke sini dengan menggelar atraksi yang menarik, seperti bikin event jazz yang keren semacam ini. Ini menunjukkan bahwa kolaborasi yang baik antara pemkab dan pihak swasta akan mempercepat pengembangan dunia pariwisata di Banyuwangi,” ujar Anas.
Tiket masuk Jazz Gunung Ijen pada tanggal 22 September 2018 sudah bisa didapatkan dengan harga Rp 375 Ribu untuk kategori Regular dan Rp 750.000 untuk kategori Premium (termasuk jamuan makan malam). (def)