Sebagai pimpinan delegasi DPR RI, Bamsoet menyampaikan pidato berjudul ‘Towards a Resilient and Innovative Community’ atau Menuju Masyarakat yang Tangguh dan Inovatif.
Menurutnya, transformasi ASEAN setelah lebih dari 50 tahun menjadikan Asia Tenggara sebagai kawasan yang berdaya saing tinggi dan mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi dalam suasana yang relatif damai di tengah dinamika geopolitik global.
“Hal ini tentu tidak mudah mengingat negara-negara di kawasan Asia Tenggara ditandai dengan fitur keberagaman baik dari segi ekonomi, budaya, agama maupun tingkat demokrasi,” ujar politisi Partai Golkar itu.
Ia menambahkan, masa depan ASEAN tergantung kemampuannya meraih peluang dan menghadapi berbagai tantangan. Untuk itu, Bamsoet mendorong ASEAN tetap kompak dalam melangkah untuk menguatkan kerja sama kawasan.
“Dalam hal ini AIPA sebagai legitimasi perwakilan rakyat ASEAN tentunya harus mengambil posisi strategis untuk mewujudkan Visi ASEAN 2025 melalui kerangka mandat konstitusi pembentukan legislasi, persetujuan penganggaran dan pelaksanaan pengawasan,” tutur Bamsoet.
Selain itu, politisi dapil Jawa Tengah VII ini juga menegaskan komitmen Indonesia untuk bersama negara-negara lain di Asia Tenggara dalam rangka mempertahankan sentralitas ASEAN di tengah masyarakat global.
Namun, ada prasyarat untuk mempertahankan sentralitas ASEAN, yakni persatuan dan rasa memiliki di antara sesama anggota dan warganya.
“Saya meyakini masa depan AIPA. AIPA akan terus berkembang menjadi organisasi antar parlemen yang mampu menjawab tantangan-tantangan zaman seiring perkembangan kawasan,” pungkas Bamsoet. (rom)