KEDIRI – Merugi, inilah kata terucap dari mayoritas para petani cabai di Kabupaten Kediri yang harus menerima kenyataan pahit. Dimana, para petani mengalami kerugian hingga puluhan juta, lantaran harga cabai anjlok dipasaran
Data yang dihimpun menyebutkan, harga cabai merah besar ditingkat petani hanya mencapai Rp 5.000,- tiap kilogramnya. Dan, cabai rawit merah kecil Rp 9.000,- per kilogramnya.
Padahal, apabila melihat kalkulasi Break Even Point (BEP), cabai merah besar mencapai Rp 10.400,- per kilogramnya dan cabai rawit merah kecil Rp 16.250,- tiap kilogramnya.
” Kasihan, nasib para petani yang jelas merugi. Karena, harga ditingkat petani tidak sebanding dengan BEP ” kata Suyono, Ketua Paguyuban Cabai Kabupaten Kediri,Senin (3/9/2018).
Menurutnya, pemicu anjloknya harga cabai dipicu banyaknya pasokan cabai dari luar daerah, yang merangsak masuk ke Pasar Grosir Pare, Kabupaten Kediri.Kondisi ini, berdampak menumpuknya stok cabai.
” Banyak juga pasokan dari luar daerah di Jawa Timur yang masuk ke Pasar Grosir Pare.Lantaran, mayoritas dari luar petani cabai luar daerah tidak mempunyai pasar, hingga merangsak ke wilayah kami” urainya.
Terakhir, Suyono juga menjabarkan, berbicara kerugian yang dialami para petani yang tergabung dalam Paguyuban, masing-masing mengalami kerugian Rp 50 juta- 60 juta, tiap hektarnya.
” Ya, total luasan lahan yang merugi berkisar 40-50 hektar dari para petani yang tersebar di 15 Kecamatan, penghasil cabai di wilayah Kabupaten Kediri ” pungkasnya.(bud)