Pelatih Kepala Tim Nasional Tinju Adi Swandana mengatakan penampilan Huswatun menurun pada semifinal dan tidak seoptimal pada saat laga melawan Pavitra, petinju senior India, di babak perempatfinal.
“Tidak bisa dipungkiri, mungkin ini karena jam terbang yang kurang, dan uji tanding (try out) yang minim menjelang Asian Games 2018,” ujar Adi.
Namun, hasil medali perunggu bagi petinju putri Indonesia sudah merupakan prestasi. Petinju putri Indonesia di laga Asian Games sebelumnya tidak pernah menembus babak semifinal. Untuk cabang tinju pun Indonesia terakhir meraih medali pada Asian Games 1998 di Bangkok, Thailand.
“Ke depan, kita butuh jam pertandingan yang lebih banyak,” ujar Adi.
Petinju putri Indonesia Huswatun Hasanah usai mengalahkan petinju India Pavitra, di babak perempatfinal Kelas Ringan (60 kg) Asian Games 2018 di JIEXPO Kemayoran Jakarta, Selasa. (Indra Arief)
Kini Indonesia tinggal berharap pada Sunan Agung Amoragam untuk bisa ke babak final. Petinju kelas bantam (56 kg) putra, yang akan melawan petinju Uzbekistan Mirazizbek Mirzakhalilov, Jumat malam.(nov)