Sementara itu tim Indonesia gagal mempersembahkan medali pada cabang sepatu roda. Andalan Indonesia di bagian putra Muhammad Oky Andrianto dan Tias Andira gagal menembus tiga besar, bahkan Tias terkena eliminasi pada lap ke-48 sehingga Oky harus berjuang sendirian menjelang garis akhir.
Oky yang mengenakan nomor punggung 101 mengakhiri lomba pada urutan ke-7 dengan catatan waktu 33 menit, 55,981 detik atau terpaut 4,563 detik dari peraih medali emas.
Pada lomba balap 20 kilometer putra diikuti 10 atlet dari enam negara peserta. Sedangkan balapan 20 kilometer putri diikuti oleh 14 peserta dari delapan negara.
“Kami sudah berupaya maksimal, dan hasil ini merupakan yang harus kami terima. Kami sudah semaksimal mungkin, dan persaingan di sini diikuti lima atlet yang pernah juara dunia baik dari China, Chinese Taipei dan Korea,” kata pelatih Indonesia Yedhi Heryadi.
Tim Indonesia sebenarnya mengincar medali emas dari nomor putra, namun Oky gagal memaksimalkan peluang, meski sempat bersaing dalam kelompok utama dalam sprint terakhir.
Namun Oky salah posisi pada satu lap terakhir atau lap ke-51, yakni di urutan keenam. Selain itu posisinya sangat rapat untuk menembus barisan di depannya, sehingga harus puas finish di peringkat ketujuh.
Pertandingan berlangsung dalam cuaca yang cukup kondusif, tidak terlalu panas dibandingkan hari-hari sebelumnya.(nov)