Opini  

Refleksi Kemerdekaan Indonesia ke-73 : Kisah Pelacur Tua

Refleksi Kemerdekaan Indonesia ke-73 : Kisah Pelacur Tua
Dari depan Dr Nik Adzreiman, Djoko Tetuko, Hadi Ismanto, dan Yoyon. Dr Nik adalah sahabat Djoko dari Malaysia saat menikmati indahnya Bromo, Selasa (3/4/2018)

Sejarah panjang perjuangan hingga sampai pada pertolongan Allah SWT, bangsa dan negara Indonesia menyatakan kemerdekaan, dengan rentetan model penjajahan hampir 350 tahun seperti sudah tidak diminati genereasi milleneal sebagai generani jaman now.

Tasyakuran di kampung-kampung hanya sekedar formalitas, bukan sebuah panggilan jiwa bahwa malam 17 Agustus (16 Agustus malam), merupakan detik-detik bangsa dan negara Indonesia menerima sebuah takdir dari Allah SWT dibebaskan dari belenggu penjajahan dengan berbagai model. Mungkin penjajahan paling bervariasai di antara penjahahan-penjahan di seluruh dunia.

Membaca berita di koran dan media sosial serta kabar dari radio juga televisi masih marak, proses penangkapan dan penegakkan hukum terhadap koruptor. Bahkan seakan-akan prestasi bangsa dan negara Indonesia paling menonjol di permukaan hanya dua; pertama soal koruptor dan kedua masalah narkoba.