Maka itu lanjut Iwhan, delegasi PT Gudang Garam Tbk tampil secara kolosal. Dan, ada enam barisan yang menggambarkan tema tersebut. Barisan pertama, berupa para penari gunungan yang melambangkan kehidupan manusia. Semakin tinggi ilmu dan bertambahnya usia harus semakin mengerucut, menuju Tuhan.
“Barisan kedua, merupakan penampilan raja yang digambarkan dari sosok Panji Asmorobangun dan Galuh Candrakirana. Barisan ketiga para patih. Barisan keempat para punggawa. Barisan kelima para kleting. Barisan keenam sebagai penutup adalah para prajurit yang membawa bendera panji. Kami, juga tampilkan special effect untuk memperkuat suasananya,” lanjut Iwhan.
Berbicara akan tata lampu dan permainan cahayanya, Iwhan mengatakan, pihaknya menjamin penonton semakin berdecak kagum di sepanjang rute, mulai Stadion Brawijaya hingga Balai Kota.
“Tim kami selalu berusaha menampilkan yang terbaik,” ujarnya
Terakhir, Iwhan juga menyampaikan, pada parade budaya HUT Kota Surabaya, 8 Mei lalu dan parade budaya HUT Kabupaten Kediri, 8 Juli 2018, delegasi PT Gudang Garam Tbk juga keluar sebagai penampil terbaik 1.
Dari momentum tersebut, ada dua pesan yang ingin disampaikan dari tema yang dibawakan delegasi PT Gudang Garam Tbk. Pertama,bahwa persatuan, kerukunan, dan gotong royong dibutuhkan untuk membuat negara atau daerah semakin maju. Ini seperti tercermin dari bersatunya Jenggala dan Panjalu hingga menjadi kerajaan yang lebih besar dan maju.
“Kedua, untuk internal, bahwa selain loyalitas, karyawan harus mau untuk senantiasa bekerja sama demi kemajuan perusahaan,” pungkasnya.(bud)