Kediri  

Kediri Nite Carnival, PT GG Usung Kediri “Kediri Kutho Panji”

Kediri Nite Carnival, PT GG Usung Kediri “Kediri Kutho Panji”
Para peserta dari PT Gudang Garam Tbk, memeriahkan Kediri Nite Carnival

KEDIRI – Pagelaran event Kediri Nite Carnival Pemkot Kediri yang digelar, Sabtu (25/8/2018) malam, menyedot perhatian massa. Tidak hanya dari Kota Kediri melainkan juga kota-kota lain di Jawa Timur dan luar provinsi. Dari sinilah, PT Gudang Garam Tbk, yang lahir dan besar di kota ini selalu antusias menyambutnya.

“Ini adalah ajang yang tepat untuk mempromosikan sebuah kota, lengkap dengan budayanya. Kami ikut ambil bagian di dalamnya,” ujar Kabid Humas PT Gudang Garam Tbk Iwhan Tri Cahyono.

Menurutnya, sama seperti sebelumnya, tahun ini PT Gudang Garam Tbk menampilkan delegasi yang tak kalah spektakuler. Tidak hanya dari kendaraan hias dan propertinya, tapi juga dari busana dan para talent yang dikerahkan.

Iwhan menjabarkan, total ada 48 personel yang diterjunkan untuk memeriahkan event yang berlangsung Sabtu (25/8/2018) malam tersebut. Mereka, berasal dari berbagai lembaga di internal PT Gudang Garam Tbk. Mulai bidang humas, bagian transportasi, direktorat sigaret kretek tangan (SKT), bagian workshop, bagian electrical, hingga bagian rumah tangga perusahaan (RTP).

“Sesuai dengan karakter Kediri, kami mengusung tema ‘Kediri Kutha Panji’ dalam event ini,” terangnya.

Dia menguriakan, tema ini diambil untuk mengangkat Panji sebagai karya sastra dan budaya kelas dunia asal Kediri. Sebuah karya yang layak disejajarkan dengan kisah Mahabharata dan Ramayana dari India.

“Karya ini lahir pada masa Kerajaan Kediri. Itu adalah sebuah karya yang mengisahkan penyatuan kembali Kerajaan Kediri setelah pecah menjadi Jenggala dan Panjalu. Melalui cerita romantis bertemunya Panji Asmorobangun dan Galuh Candrakirana,” ucapnya

Para peserta dari PT Gudang Garam Tbk, memeriahkan Kediri Nite Carnival
Para peserta dari PT Gudang Garam Tbk, memeriahkan Kediri Nite Carnival

Maka itu lanjut Iwhan, delegasi PT Gudang Garam Tbk tampil secara kolosal. Dan, ada enam barisan yang menggambarkan tema tersebut. Barisan pertama, berupa para penari gunungan yang melambangkan kehidupan manusia. Semakin tinggi ilmu dan bertambahnya usia harus semakin mengerucut, menuju Tuhan.

“Barisan kedua, merupakan penampilan raja yang digambarkan dari sosok Panji Asmorobangun dan Galuh Candrakirana. Barisan ketiga para patih. Barisan keempat para punggawa. Barisan kelima para kleting. Barisan keenam sebagai penutup adalah para prajurit yang membawa bendera panji. Kami, juga tampilkan special effect untuk memperkuat suasananya,” lanjut Iwhan.

Berbicara akan tata lampu dan permainan cahayanya, Iwhan mengatakan, pihaknya menjamin penonton semakin berdecak kagum di sepanjang rute, mulai Stadion Brawijaya hingga Balai Kota.

“Tim kami selalu berusaha menampilkan yang terbaik,” ujarnya

Terakhir, Iwhan juga menyampaikan, pada parade budaya HUT Kota Surabaya, 8 Mei lalu dan parade budaya HUT Kabupaten Kediri, 8 Juli 2018, delegasi PT Gudang Garam Tbk juga keluar sebagai penampil terbaik 1.

Dari momentum tersebut, ada dua pesan yang ingin disampaikan dari tema yang dibawakan delegasi PT Gudang Garam Tbk. Pertama,bahwa persatuan, kerukunan, dan gotong royong dibutuhkan untuk membuat negara atau daerah semakin maju. Ini seperti tercermin dari bersatunya Jenggala dan Panjalu hingga menjadi kerajaan yang lebih besar dan maju.

“Kedua, untuk internal, bahwa selain loyalitas, karyawan harus mau untuk senantiasa bekerja sama demi kemajuan perusahaan,” pungkasnya.(bud)