Penanganan bencana tsb, lanjutnya, ditangani bersama instansi/lembaga terkait bencana, baik saat pra, saat berlangsung, maupun usai bencana. Secara teknis, penanganan bencana dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Prov. Jatim bersama lembaga terkait seperti TNI, Polri, dinas sosial, swasta, dan masyarakat, termasuk taruna siaga bencana (tagana).
Berkat tindakan cepat dan konsisten dalam penanganan bencana ini pula, Pakde Karwo menerima penghargaan dari Menteri Sosial RI sebagai Pembina Taruna Siaga Bencana (Tagana) Berprestasi.
Gempa bumi yang terjadi di Lombok, Prov. Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapat perhatian dari pemerintah pusat, khususnya dari Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. Dalam kunjungannya ini, JK sapaan akrab wapres meminta agar segera semua infrastruktur yang rusak akibat gempa segera dibangun.
Secara khusus Wapres JK meminta agar Gubernur Jatim membantu Pemprov NTB dalam hal pemulihan pasca bencana. Salah satu bantuan yang diharapkan adalah menyediakan segala kebutuhan masyarakat Lombok, khususnya bahan bangunan dan semua kebutuhan peralatan untuk memulihkan infrastruktur. “Dananya nanti dibiayai oleh pusat, tapi semua kebutuhan bangunan dan logistik semua didatangkan dari Jatim. Alasannya, barang yang didatangkan dari Jatim lebih murah, dibandingkan mendatangkan langsung dari Jakarta,” ujarnya.
Dalam kesempatwn sama, Wapres juga memerintahkan Gubernur Jatim untuj segera berkoordinasi dengan Gubernur NTB terkait hal tersebut. Diharapkan, mulai hari ini sudah dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur bagi masyarakat.
Untuk besarnya bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat bagi masyarakat terdampak, dijelaskannya, rumah rusak berat diberikan bantuan Rp. 50 juta, rumah rusak sedang sebesar Rp. 25 juta, dan rumah rusak ringan dibantu Rp. 10 juta. Semua bantuan, akan dilakukan verifikasi terlebih dahulu, bekerjasama dengan mahasiswa Fakultas Teknik dari Perguruan Tinggi di NTB dan juga UGM Yogkarta. “Tiga bulan mendatang saya akan datang lagi ke Lombok untuk mengecek perkembangannya,” tegasnya.
Dalam kesemptan sama, JK juga berpesan untuk kegiatan belajar mengajar harus terus berjalan. Para siswa yang sempat terhenti kegiatan proses belajarnya karena bangunan sekolah mengalami kerusakan, untuk terus melakukan aktifitasnya.
“Pemerintah akan membangun tenda darurat untuk digunakan belajar para siswa. Setidaknya, dibuatkan 2 kelas darurat,” tambahnya di ratas yang diikuti beberapa menteri. Diantaranya, Menteri Sosial RI Idrus Marham, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (min)