Ketua DPR: Kondusifitas Pemilu 2019 Perlu Dijaga

Ketua DPR: Kondusifitas Pemilu 2019 Perlu Dijaga

Pasangan pertama didukung koalisi yang beranggotakan PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, PKB, PPP, Hanura, PKPI, PSI, dan Perindo.

Sementara pasangan kedua didukung koalisi beranggotakan PKS, PAN, Demokrat, dan Gerindra. Sebelumnya, 17 Juli 2018 lalu, KPU juga sudah menutup pendaftaran bakal calon anggota legislatif.

Setelah itu, masih kata politisi Partai Golkar itu, kedua kandidat pasangan Capres-Cawapres dan semua Parpol serta calon anggota legislatifnya harus melakukan konsolidasi dengan memetakan basis suara, membaca kekuatan lawan, membentuk tim pemenangan, dan menyusun program-program.

Bamsoet menyayangkan pasca pendaftaran kandidat pasangan Capres-Cawapres, ruang publik masih disesaki dengan pernyataan-pernyataan yang berpotensi mengganggu kenyamanan publik. Masing-masing kubu diimbau menahan diri.

Kondusifitas politik 2019 sangat bergantung pada perilaku masing-masing kubu Capres-Cawapres. Ia juga menilai pasangan Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin merupakan perpaduan tepat, nasionalis-religius.

“KH Maruf Amin adalah guru bangsa, ulama, dan juga negarawan yang pendapatnya selalu didengar khalayak. Perpaduan yang tepat dan bijaksana ini menjadi pilihan karena diyakini bisa menjadi solusi untuk menyelesaikan beberapa persoalan terkini.

Kedua sosok ini akan fokus pada upaya mengakhiri sekat-sekat yang selama ini bermunculan di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara,” urai Bamsoet.

Sebagai petahana, lanjut Bamsoet, Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin tinggal meneruskan dan mempertajam upaya-upaya yang telah dilakukan selama ini. Publik juga tentu menunggu program dan strategi apa yang akan ditawarkan Prabowo-Sandi untuk menyelesaikan ragam persoalan. (rom)

“Pemaparan program dan strategi kedua sosok calon pemimpin itu bisa dilakukan sepanjang periode kampanye Pilpres 2019. Kini, dalam suasana yang mestinya kondusif, mulailah fokus menyusun program dan strategi itu,” tutup mantan Ketua Komisi III DPR RI itu. (rom)