Jakarta – Pemilu serentak yang menghadirkan pemilihan presiden dan pemilihan legislatif pada tahun 2019, perlu dijaga kondusifitasnya. Pemilu tahun depan harus mencerminkan kegembiraan pesta demokrasi.
Rakyat berdaulat memilih para wakilnya di parlemen sekaligus memilih presiden untuk periode lima tahun mendatang.
Bambang Soesatyo mengatakan pemilu langsung untuk memilih presiden dan anggota DPR/DPRD adalah refleksi kedaulatan rakyat. Karenanya dideskripsikan juga segagai pesta demokrasi.
Maka, implementasi kedaulatan rakyat itu harus diwujudkan dalam suasana penuh kegembiraan dan memberi kebebasan seluas-luas bagi setiap pemilih untuk menentukan pilihannya,” tegas Ketua DPR RI Bambang Soesatyo dalam rilis yang diterima Parlementaria, Senin (13/8/2018).
Bamsoet, sapaan akrabnya melanjutkan, tinggal bagaimana menjaga suasana pesta demokrasi yang menggembirakan tersebut tetap kondusif. Perbedaan pilihan jadi keniscayaan yang harus diterima. Perbedaan tidak harus diperdebatkan atau dipertentangkan.
Setiap orang selalu punya cara pandang dan penilaian yang tidak sama, termasuk dengan keluarga sendiri.
“Pesannya adalah beda pilihan tidak boleh merusak kondusifitas yang sejatinya selalu menjadi kebutuhan semua orang,” ucap Ketua Badan Bela Negara FKPPI ini.
Dikatakan Bamsoet, kini persiapan menuju Pilpres dan Pileg 2019 sudah terlaksana. Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga telah menutup masa pendaftaran bakal calon Presiden dan Wakil Presiden untuk Pilpres 2019 pada 10 Agustus 2018 lalu.
Penutupan masa pendaftaran dilakukan setelah dua kandidat pasangan Capres-Cawapres mendaftar dan menyerahkan dokumen pencalonan. Masing-masing adalah pasangan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin dan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.