Dengan jadwal pertandingan yang mepet, melawan Persela Minggu (5/8), lalu Barito Putera pada 12 Agustus, Bejo menjadi pilihan terbaik untuk caretaker. Setelah melawan Barito, liga akan break satu bulan bersamaan dengan penyelenggaraan Asian Games 2018. Masa itu, bisa dimanfaatkan manajemen untuk menyusun langkah-langkah yang lebih strategis.
”Kami telah bicara dengan Coach Bejo, dan demi Persebaya, dia siap menjadi pelatih caretaker untuk dua game ke depan. Sambil kami menyiapkan langkah-langkah selanjutnya untuk sisa musim dan tahun-tahun selanjutnya,” papar Azrul.
Alfredo memutuskan mundur setiba dari partai away ke kandang Perseru Serui, Rabu (1/8). Keputusan tersebut diambil Alfredo tidak lepas dari hasil negatif yang diraih Persebaya dalam tiga pertandingan terakhir. Sebagai gantinya, Green Force menunjuk asisten pelatih Bejo Sugiantoro menjadi caretaker. Legenda hidup Persebaya yang mengantarkan Green Force juara Divisi Utama (kini Liga 1) pada 2004 itu, diharapkan bisa mengangkat performa tim.
”Sebagai profesional, saya selalu siap dengan segala risiko dan konsekuensi dari pekerjaan saya. Demi kebaikan tim, demi kebaikan Persebaya, dan demi kebaikan seluruh masyarakat Surabaya, saya menyampaikan kepada Presiden Klub bahwa saya mengundurkan diri. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas segala kebaikan yang telah saya terima, dan semoga kita semua tetap bisa terus menjalin hubungan baik ini,” kata Alfredo. (nov)