Kediri – KH Anwar Manshur dan KH Marzuki Mustamar terpilih sebagai rais syuriah dan ketua tanfidziyah melalui konferwil NU Jawa Timur yang berlangsung selama dua hari di Ponpes Lirboyo Kediri Jawa Timur, Minggu (29/7/2018).
Pemilihan rais syuriah dilakukan melalui sistem Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) yang beranggotakan 7 orang kiai yang terpercaya. Periodesasi kepengurusan selama lima tahun yaitu 2018/2024.
Tim AHWA terdiri KH. Nurul Huda Djazuli (Ploso Kediri), KH. Nawawi Abdul Jalil (Sidogiri Pasuruan), KH. Agoes Ali Masyhuri (Bumi Sholawat Sidoarjo), KH. Kholil As’ad (Walisongo Situbondo), KH. Ubaidillah Faqih (Langitan Tuban), KH. Abdullah Kafabih Mahrus (Lirboyo Kediri) dan KH. Safiudin Wahid.
“Alhamdulillah, KH. Anwar Mansyur menerima dengan baik,” kata KH. Abdullah Kafabih Mahrus saat membacakan keputusan tim AHWA dengan didampingi KH. Agoes Ali Mashuri.
Sedangkan untuk pemilihan ketua Ketua Tanfidiyah disepakati peserta Konferwil menggunakan sistem pemilihan suara terbanyak (voting) dengan ketentuan seorang bakal calon minimal mendapat dukungan 17 suara dari 45 suara cabang yang diperebutkan baru bisa ditetapkan sebagai calon.
Namun saat cabang-cabang memberikan suara untuk kandidat bakal calon ketua Tanfidziyah PWNU Jatim, hasilnya ternyata hanya ada satu orang yang sanggup memenuhi persyaratan calon yakni KH Marzuki Mustamar dari Malang dengan dukungan sebanyak 30 suara.
Sedangkan suara sisanya terbagi kepada KH Abdul Hakim (Gus Kikin) dari Tebuireng Jombang sebanyak 11 suara dan KH Abd Nasir Badrus mendapat 4 suara.
Pimpinan sidang pleno pemilihan ketua Tanfidziyah PWNU Jatim, Robikin Emhas perwakilan dari PBNU mengatakan bahwa satu-satunya bakal calon yang memenuhi syarat dukungan hanyalah KH Marzuki Mustamar. Namun untuk bisa langsung ditetapkan sebagai ketua tanfidziyah terpilih, harus mendapat persetujuan dari rais syuriah terpilih.
Robikin pun meminta kepada KH Anwar Manshur selaku rais syuriah PWNU Jatim terpilih untuk menyampaikan kesediaanya atau bisa menerima KH Marzuki Mustamar sebagai ketua tanfidziyah PWNU Jatim.
Sayangnya saat itu, KH Anwar Manshur sudah meninggalkan lokasi Konferwil sehingga pimpinan sidang menunjuk KH Safrudin Syarif selaku wakil rais syuriah PWNU Jatim yang telah diberi mandat oleh KH Anwar Manshur untuk menyampaikan pernyataan.
“Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk dipilih sebagai Rais Syuriah PWNU Jatim periode 2018-2023,” kata Kiai Safrudin Syarif saat membacakan surat mandat dari Kiai Anwar Manshur.
Tak ayal, KH Marzuki Mustamar pun langsung ditetapkan sebagai Ketua Tanfidiyah PWNU Jatim terpilih karena berdasarkan tata tertib pemilihan, setiap kandidat bisa maju sebagai calon jika mengantongi minimal 17 suara. “Kiai Marzuki Mustamar satu-satunya yang memenuhi syarat, sehingga secara otomatis langsung bisa ditetapkan sebagai ketua Tanfidiyah PWNU Jatim terpilih,” tegas Robikin Emhas.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim terpilih saat memberikan sambutan mengatakan bahwa dirinya siap mengikatkan diri dan menandatangani kontrak jamiyah. Diantara tiga isi kontrak jamiyah yakni tidak akan mencalonkan dalam jabatan politik apapun.
Terpilihnya KH Marzuki Mustamar diduga karena KH Hasan Mutawakkil Alallah tidak mau mencalonkan lagi sebagai ketua tanfidziyah PWNU Jatim sehingga para pendukung kemudian mencari calon alternatif yakni kiai asal Malang yang dikenal ceramahnya cukup keras terhadap pihak-pihak yang ingin mendiskreditkan NU.(bud/ais).