Pimpinan DPR dan Delegasi Parlemen Pasifik Tanam Pohon Persahabatan

Pimpinan DPR dan Delegasi Parlemen Pasifik Tanam Pohon Persahabatan
Pimpinan DPR dan Delegasi Parlemen Pasifik Tanam Pohon Persahabatan

Jakarta – Pimpinan DPR RI bersama 14 delegasi Indonesia – Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) melakukan penanaman pohon bersama di Lapangan Golf DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/7/2018). Penanaman pohon ini sebagai simbolis kemitraan dan persahabatan Indonesia dengan parlemen negara Pasifik yang diharapkan kuat dan berkelanjutan.

“Ini merupakan rangkaian dari agenda kemitraan Indonesia dengan Parlemen Pasifik,” kata Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon dalam sambutannya di hadapan 14 delegasi Parlemen Pasifik. Hadir juga dalam kesempatan itu Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto.

Kegiatan ini juga merupakan bentuk kepedulian dan komitmen DPR RI terhadap lingkungan sekitar. Menurut Fadli, di tengah maraknya isu pemanasan global, program penghijauan lingkungan menjadi sangat penting. Untuk itu, ia melibatkan delegasi untuk berkontribusi dalam kegiatan ini.

“Penanaman pohon ini juga merupakan upaya mempersiapkan kehidupan yang akan datang menjadi lebih sehat, menjaga lapisan ozon, dan memberikan udara bersih,” lanjut politisi Partai Gerindra ini.

Hal ini senada dengan tema yang digagas oleh DPR RI dalam IPPP 2018, yakni Human Development dan Maritime Sustainablity. Jenis pohon yang ditanam merupakan pohon khas Indonesia yang terbilang langka dengan tujuan untuk melestarikan tumbuhan-tumbuhan langka di Indonesia.

Usai melakukan penanaman pohon, para delegasi diajak melakukan tour buildingGedung DPR RI dan mengunjungi Kawasan Ecopark Ancol. Kunjungan tersebut untuk melihat salah satu contoh pembangunan pesisir dan kelautan terpadu di Indonesia yang menyelaraskan ekonomi maritim dan pelestarian lingkungan.

Untuk diketahui, forum IPPP yang diselenggarakan di Jakarta pada 23-24 Juli 2018, merupakan forum Parlemen Indonesia dan negara-negara Pasifik untuk pertama kalinya. Inisiatif DPR RI ini sekaligus terobosan penting diplomasi parlemen untuk mendukung kepentingan Indonesia di tengah-tengah negara tetangga di kawasan Pasifik.

Indonesia menganggap negara-negara Pasifik sebagai mitra penting, bukan hanya karena kedekatan geografis, tetapi juga dalam hal potensi yang dimiliki bersama untuk pembangunan berkelanjutan.

Fadli pun berharap, forum ini tak berhenti hanya di sini, di level strategis semata. Forum ini harus dilanjutkan di tahun-tahun mendatang dan ditindaklanjuti oleh berbagai kerjasama yang lebih teknis. (kh)