Hal penting lainnya adalah bagaimana memastikan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada saat ini bisa mengikuti kemajuan zaman, baik murid maupun dari tenaga pengajarnya sendiri. “Guru adaptif dan produktif harus dapat lebih ditingkatkan,” tambah Hetifah.
Masih banyak persoalan-persoalan yang harus diselesaikan, seperti banyaknya lulusan perguruan tinggi yang belum terserap, sementara murid-murid dari SMK juga diharapkan untuk langsung siap di dunia kerja.
“Memang ini satu tantangan yang besar, bagaimana komitmen kita dimanifestasikan dalam bentuk anggaran. DPR juga harus terus melakukan pengawasan di lapangan sehingga benar-benar tahu apa yang diperlukan dalam pembangunan dan pengembangan SMK, yang akan kami perjuangkan melalui pembahasan anggaran,” jelas Hetifah.
Hal lainnya yang juga menjadi penting, yaitu mengenai sosialisasi terhadap SMK. “Ada image yang terkesan kurang bergengsi bagi anak-anak yang bersekolah di SMK. Nanti, sedikit demi sedikit kita juga harus melihat banyak lulusan SMK yang juga berhasil dan menjadi tokoh-tokoh populer,” tambah Hetifah.
Ketua Tim Kunspek Komisi X DPR tersebut menyebutkan bahwa masih perlu waktu untuk menunjukkan melalui praktik dan bukti-bukti, bahwa ternyata sekolah di SMK juga lebih bergengsi atau sama dengan sekolah di SMA. (rom)