Gubernur Jatim : Koperasi dan UMKM Mampu Serap 18,6 Juta Naker

Gubernur Jatim : Koperasi dan UMKM Mampu Serap 18,6 Juta Naker
Gubernur Jatim : Koperasi dan UMKM Mampu Serap 18,6 Juta Naker

Konsep yang dikedepankan adalah kejujuran, karenan kejujuran adalah bentuk softskill yang tidak dimiliki negara lain.

Bantuan kredit murah ini, lanjut Pakde Karwo, merupakan bentuk kehadiran pemerintah bagi yang kalah dalam pertarungan efisiensi termasuk di dalamnya koperasi dan UMKM. “Negara harus memberi kepedulian pada rakyat kecil, jangan sampai koperasi dan UMKM ini jadi semakin kecil karena kalah dalam hal efisiensi,” tegas orang nomor satu di Jatim ini.

Selain itu, untuk pemberian bantuan/pinjaman kepada koperasi juga telah didukung dengan adanya peraturan pada UU Koperasi yang memperbolehkan pemberian pinjaman pada koperasi. Hal ini menunjukkan, bahwa di era revolosi industri dalam hal pengembangan modal koperasi tidak hanya cukup dari iuran anggota saja.

“Modal koperasi ini tidak hanya cukup dari iuran anggota, oleh sebab itu pihak perbankan bisa memberikan pinjaman pada koperasi,” terang Pakde Karwo.

Pakde Karwo menambahkan, untuk memperkuat koperasi dan UMKM Pemprov Jatim juga telah memberikan bantuan kepada koperasi wanita/kopwan yang tersebar di seluruh Jatim.

Program ini dirasa sangat tepat, karena perempuan sejak kecil sudah memiliki kemampuan sebagai akuntan handal. “Pemberian bantuan dan dukungan pada koperasi dan UMKM ini merupakan bentuk konkrit koperasi sebagai ideologi dalam keseharian,” ujarnya.

Penerapan Konsep Digital Ekonomi Meliputi Proses Industri, Produksi dan Dagang

Pada kesempatan sama, Pakde Karwo meminta, penerapan konsep digital ekonomi memasukan proses industri, produksi dan dagang. Hal ini penting dilakukan, karena jika terbatas pada trading atau dagang saja maka pelaku pengusaha disini hanya akan menjadi konsumen.

“Hal yang penting yakni barang yang ada di Jatim bisa diproduksi dan dijual melalui konsep digital ekonomi yang ada,” ungkapnya. (kh)