“EJISC ini memberikan informasi yang dibutuhkan para investor seperti lahan-lahan investasi, sehingga memudahkan para investor baik dari dalam maupun luar negeri,” katanya. Di bidang investasi ini, pada tahun 2017 izin prinsip Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat sebesar 269,87 triliun rupiah, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 37,34 triliun rupiah. Izin prinsip Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada tahun 2017 juga meningkat menjadi 58,28 triliun rupiah, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 24,09 triliun rupiah.
Di bidang infrastruktur, Pemprov Jatim terus mengembangkan infrastruktur darat seperti jalan tol dan percepatan pembangunan kereta api double track.
Kemudian di infrastruktur laut, berbagai pelabuhan terus dikembangkan, seperti pelabuhan Probolinggo baru dan pelabuhan Prigi sebagai perintis Jawa selatan. “Untuk infrastruktur udara saat ini kami sedang mengembangkan Bandara Abdurahaman Saleh Malang menjadi bandara internasional,” terang orang nomor satu di Jatim ini.
Dalam bidang pariwisata, lanjutnya, pada tahun 2017 jumlah wisatawan mancanegara tercatat sebanyak 625.729 orang, meningkat 1,15 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 618.615 orang. Untuk wisatawan nusantara, pada tahun 2017 tercatat sebanyak 58.649.178 orang, meningkat 7,48 persen dari tahun sebelumnya yang sebanyak 54.565.006 orang.
IAI 2018 ini diselenggarakan oleh Tempo Media Group bersama Frontier Consulting Group. IAI merupakan suatu penghargaan yang diberikan kepada daerah yang memiliki daya tarik di sektor investasi, infrastruktur, layanan publik dan pariwisata. Tahun ini, Provinsi Jatim masuk dalam nominasi penerima penghargaan kategori provinsi terbaik pelayanan publik.
Menjadi dewan juri dalam kegiatan kali ini Bambang Harimurti dari Tempo, Handi dari Frontier dan Prof Carunia Mulya Firdausy dari Universitas Tarumanegara. Hadir mendampingi Gubernur Jatim dalam presentasi kali ini, Kepala Bappeda Provinsi Jatim, Budi Setiawan dan Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setdaprov Jatim, Aris Mukiyono. (kh/den)