Farizay lalu mencontohkan tentang Mal Pelayanan Publik Banyuwangi. Dia mengaku sudah lama mendengar keberadaan mal pertama di Indonesia yang didirikan kabupaten ini dari media dan menyempatkan diri untuk meninjau langsung. Saat meninjau, Farizay mengaku tambah terkesan.
“Saya tadi berkeliling, ternyata sudah melayani lebih dari 200 perijinan, dan hampir semua quick service. Ditambah tidak calonya lagi. Sangat menguntungkan masyarakat. Ini lho contoh konten positif yang perlu kita sebarluaskan dibanding berita-berita hoax yang tidak ada artinya,” paparnya.
Farizay juga memberikan masukan pada Banyuwangi terkait penggunaan medsos. Dia berkata jika selama ini berita tentang Banyuwangi di media-media mainstream sudah sangat positif. Namun yang terpenting, jelasnya, bagaimana berita itu tak hanya tersaji, tapi juga disebarkan oleh pasukan influencers medsos.
“Banyak media mainstream yang mengabarkan keberhasilan Banyuwangi. Ini harus di-sounding lagi lewat sosmed agar bisa terdengar hingga ke seluruh dunia. Ini salah satu cara menangkal hoax dan konten negatif, minimal mengimbangi” bebernya. Untuk itu, dia mengajak netizen dan ASN Banyuwangi untuk bersama-sama menggaungkan hal-hal positif daerah ini lewat sosmed.
Secara terpisah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku sangat senang dengan sambutan baik dari pihak Kemenkopolhukam. “Kami sangat senang Kemenkopolhukam bersedia membagi ilmunya dengan warganet Banyuwangi untuk membagi ilmunya. Kami rencanakan akan diadakan tanggal 20 Juli 2018. Momen ini sekaligus menyambut Pawai Obor Asian Games 2018 yang akan diusung melewati Banyuwangi. Kami ingin warganet Banyuwangi bisa menyebarkan spirit Asiean Games ini untuk mengharumkan nama Indonesia,” kata Anas. (ari)