“Sehingga, banyak mahasiswa yang tidak bisa ikut UAS karena tidak mampu membayar, hal ini menimbulkan kegelisahan mahasiswa. Namun, mereka tidak berani menyampaikan aspirasinya. Karna Uneversitas Wiraraja selalu membungkam suara mahasiswanya dengan ancaman nilai jelek, sangsi skorsing bahkan men- DO” kata korlapnya.
Abdul menegaskan pihaknya akan kembali lagi melakukan aksi ke Rektorat jika tuntutannya tidak didengarkan dan akan melihat sejauh mana kajian ulang terhadap biyaya pendidikan di kampus cemara (Cendikiawan Madura). “Besok kami akan kembali, dengan massa yang lebih banyak” tegasnya.
Sementara Plt Rektor Universitas Wiraraja Sumenep Sjaifurrachman, menegaskan pihaknya tidak akan merubah terhadap biaya pendidikan yang sudah ditetapkan sejak dua tahun yang lalu.
Aksi damai berlangsung didepan rektorat“Kami tidak akan pernah merubah biaya pendidikan yang sudah diditetapkan sejak dua tahun lalu, dan seharusnya yang menyuarakan bukan mahasiswa lama, melainkan mahasiswa baru” tutupnya (fidz)