Pihaknya menambahkan, bahwa kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,91 persen, kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan 0,40 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,05 persen.
“Untuk inflasi terendah terjadi pada kelompok kesehatan 0,01 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang juga 0,01 persen,” jelasnya.
Kata Syaiful, terkait laju inflasi kumulatif Sumenep pada bulan Juni 2018, menurut dia mencapai 1,86 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibanding Jawa Timur dan Nasional yang masing-masing sebesar 1,61 persen dan 1,90 persen. “diantara inflasi dari tahun ke tahun (year on year), Sumenep di bulan Juni 2018 mencapai 2,87 persen, lebih tinggi dibanding Jawa Timur 2,67 persen, dan lebih rendah dibanding year on year Nasional 3,12 persen” tutupnya (fidz).