“Selain itu, juga berada dalam jalur jalan tol Probowangi (Probolinggo-Banyuwangi) yang dijadwalkan selesai pada akhir 2019 mendatang. Pintu keluar tol masuk di lahan pabrik,” ungkapnya..
Rini berharap psmbangunan pabrik di Banyuwangi juga akan berdampak pada kebutuhan tenaga kerja yang bisa dipenuhi dari sekolah vokasi yang ada di Banyuwangi. “Di dekat sini kan ada SMK, INKA bisa bersinergi dengan mereka untuk pemenuhan tenaga kerjanya,” jelas Rini.
Direktur Keuangan dan SDM PT INKA, Mohamad Nur Sodiq PT INKA (Persero) yang turut dalam rombongan menjelaskan, pihaknya tengah menyelesaikan proses perizinan dan rancang bangun pabrik modern yang akan digunakan untuk memproduksi sarana kereta api berbasis alumunium dan stainless steel ini.
“Pengurusan pelepasan aset dalam progress. Di BPN, lagi diurus, switch dari Hak Guna Usaha (HGU) ke Hak Guna Bangunan (HGB). Kami juga urus-urus perijinan di pemkab. Pemkab Banyuwangi sangat support kami dalam masalah perijinan ini,” kata Sodiq di hadapan Rini.
Pararel dengan proses di atas, INKA saat ini tengah menuntaskan studi kelayakan dan amdal. “Kami rencanakan 26 Agustus groundbreaking. Awal Desember 2018 akan dimulai pekerjaan pembangunan pabrik,” ujarnya.
Sodiq menjelaskan pabrik kereta di Banyuwangi diproyeksikan memiliki 4 line, yang mana kapasitasnya 1 car/day/line. Jadi, kalau pembangunan sudah selesai semua, lanjut dia, sehari bisa produksi 5-6 kereta perhari, “Pabrik ini juga akan dilengkapi test track sepanjang 3 km. Ini sangat cukup untuk pengujian semua jenis kereta yang kita buat,” beber Sodiq. (ari)