Proses Pilkada Jawa Timur sendiri, kata dia berawal dari upaya para Kiai-Kiai sepuh di Jawa Timur yang kompak merajut kembali kehidupan berbangsa yang terporak porandakan paska pemilihan gubernur DKI Jakarta.
Karenannya di pilgub kali ini, para Kiai mendorong parpol yang semua berseteru untuk bersatu. Hasilnya PKB, PDI Perjuangan, PKS dan Gerindra bisa bersatu dan mengusung Gus Ipul-Mbak Puti (Puti Guntur Soekarno).
Kekompakan ini akan dilanjutkan untuk mengawal perhelatan politik selanjutnya sehingga kehidupan berbangsa di Indonesia bisa berlangsung dengan baik.
Sementara itu Ketua DPW PKB Jawa Timur, Abd Halim Iskandar mengatakan meskipun hitungan matematika kalah, tapi pilkada kali ini adalah upaya PKB mengabdi pada Kiai.
“Pilkada ini bentuk bakti kita pada Kiai. Ini sangat bernilai bagi kepentingan bangsa dan negara. PKB sampai kapanpun akan berada di barisan para Kiai dalam menjalani gelaran politik selanjutnya. Kita tidak ngomong menang kalah, tapi barokah,” ujarnya.
Terkait indikasi pelanggaran, Gus Halim mengatakan bahwa semua indikasi pelanggaran akan didalami para Kiai dengan membentuk tim pencari fakta.
Hasil temuan pelanggaran akan dijadikan bahan untuk perentangan bagi para Kiai. “Perintah Kiai jelas, jangan menggugat, jangan bikin gaduh,” ujar Halim yang juga ketua DPRD Jawa Timur ini.(min)