Marlinda juga terkesan dengan cara Banyuwangi dalam melibatkan rakyat dalam pengembangan pariwisatanya. Rakyat dilibatkan dalan setiap even festival hingga penyiapan amenitas pariwisata. “Kami melihat keinginan yang kuat bahwa destinasi wisata tak hanya jadi pekerjaan pemerintah, tapi juga ada partisipasi masyarakat yg luar biasa. Misalnya saja tumbuhnya homestay yang dikelola warga karena kebijakan pemerintah yang melarang pembangunan hotel melati. Saya yakin Banyuwangi bisa jadi kota percontohan bahwa mengembangkan pariwisata jadi pendorong kuat untuk mengembangkan ekononi daerah. Banyuwangi luar biasa, Komisi X pasti akan memberikan dukungan untuk keberlanjutan pengembangan pariwisata disini,” paparnya.
Jumlah kunjungan wisatawan di Banyuwangi sendiri terus meningkat. Pada 2011 jumlah wisman baru 45 ribu meningkat tajam hingga 4,5 juta orang pada 2017. Sedangkan Wisman dari 12.500 orang pada 2017 naik menjadi 98.970 pada 2017.
Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik kehadiran tim komisi X DPR RI di Banyuwangi. Bupati Anas menyebut jika pariwisata Banyuwangi dibangun melibatkan rakyat. “Modal tidak seluruhnya uang tapi modal sosial berupa dukungan dari rakyat yang membuat pariwisata Banyuwangi bergerak dan bisa eksis,” ujarnya.
Anas juga mengatakan dalam puluhan atraksi Banyuwangi Festival yang tiap tahun digelar bukan hanya atraksi pariwisata tapi alat konsolidasi baik di lingkup birokrasi dan masyarakat. ” Festival ini bukan semata untuk wisatawan tapi juga untuk memberikan kebahagiaan dan membangun kebanggaan bagi rakyat Banyuwangi itu sendiri, sehingga kami semua sama sama tergerak untuk menjaga keberlanjutannya,” beber Bupati Anas.
Pariwisata Banyuwangi juga menjadi pengungkit perekonomian lokal. Pendapatan perkapita masyarakat meningkat dari Rp. 20.08 juta/orang pertahun pada 2011 menjadi Rp. 43, 65 juta/orang pertahun pada 2017. Sedangkan angka kemiskinan Banyuwangi turun dari 20,09 (2011) persen menjadi 8,64 persen (2017).
“Pariwisata memberikan dampak ekonomi langsung bagi warga nulai penyediaan akomodasi, oleh oleh, travel dan banyak lainnya. Sektor ini akan menjadi bagian yang terus kami kembangkan selain sektor ekononi lainnya di Banyuwangi,” jelas Anas. (ari)