Menurut Jokowi, sebagai mitra utama pembangunan Timor Leste, Indonesia menaruh perhatian besar terhadap persahabatan kedua negara.
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Lu Olo, hubungan antara Indonesia dengan Timor Leste diyakininya akan semakin kokoh.
“Saya menaruh perhatian yang besar terhadap persahabatan Indonesia dan Timor Leste. Persahabatan yang menatap ke depan bagi kesejahteraan dua rakyat kita. Di bawah kepemimpinan Yang Mulia saya yakin hubungan kita akan semakin kukuh,” katanya.
Selain itu, Kepala Negara juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang telah diberikan Timor Leste bagi pencalonan Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan (DK) PBB. Awal Juni 2018, Indonesia terpilih sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB dengan 144 suara dari 190 negara anggota PBB.
“Berkat dukungan tersebut alhamdulillah Indonesia telah terpilih pada pemilihan tanggal 8 Juni 2018 di Markas Besar PBB di New York,” tutur Presiden Jokowi.
Sebelum pertemuan bilateral, Presiden Jokowi dan Presiden Lu Olo melakukan penanaman pohon bersama. Sementara Ibu Negara Iriana Joko Widodo dengan Ibu Cidalia Lopes mengikuti acara pendamping tamu negara.
Dalam kegiatan ini, menurut Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, keduanya menanam pohon dengan nama latin “barringtonia asiatica” atau yang dikenal dengan pohon keben.
Di Indonesia, pohon keben memperoleh predikat sebagai pohon perdamaian sejak tahun 1986. Penanaman pohon tersebut oleh keduanya menandakan semangat untuk terus menjaga perdamaian di antara kedua negara dan di dunia.
Rangkaian kenegaraan tersebut dilanjutkan dengan pertemuan tete-a-tete antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Lu Olo serta pertemuan bilateral yang diikuti oleh delegasi masing-masing negara.
Sebelumnya Presiden Jokowi menyambut kedatangan Presiden Timor Leste, Francisco Guterres Lu Olo di Istana Kepresidenan Bogor. Kunjungan Presiden Lu Olo yang baru saja ditetapkan sebagai Presiden Timor Leste pada tahun 2017, ke Indonesia, merupakan kunjungan keluar negerinya yang pertama setelah menjabat presiden.
Presiden Lu Olo yang datang bersama Ibu Negara Timor Leste, Cidalia Lopes Nobre Mouzinho Guterres, tiba sekira pukul 10.08 WIB di mana para pelajar yang mengenakan pakaian adat Nusantara turut menyambut kedatangan mereka. Presiden Joko Widodo dan Presiden Lu Olo tampak menyapa para pelajar dari Kota Bogor yang membawa bendera kedua negara.
Usai prosesi penyambutan dan pengisian buku tamu kenegaraan, Presiden Jokowi mengajak Presiden Lu Olo menuju halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menegaskan kunjungan kenegaraan Presiden Timor Leste Francisco Guterres ke Indonesia pada 28 Juni 2018 merupakan kunjungan kenegaraan pertama setelah menjadi Presiden Timor Leste.
“Ini merupakan kunjungan kenegaraan pertama Presiden Timor Leste keluar negeri sejak dia dilantik tahun lalu,” ujar Arrmanatha.
Menurut dia, ada beberapa isu yang dibahas dalam pertemuan kedua presiden. Timor Leste adalah salah satu negara tetangga terdekat Indonesia maka hubungan “people-to-people contact” perlu ditingkatkan.
Presiden Jokowi dan Presiden Guterres juga membahas upaya untuk meningkatkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Timor Leste di beberapa sektor, antara lain infrastruktur, energi, keuangan, perbankan, kerja sama informasi dan pariwisata.
Sampai saat ini ada sekitar sembilan badan usaha milik negara (BUMN) dan ratusan perusahaan Indonesia yang sudah beroperasi di Timor Leste. “Hal itu menunjukkan adanya kerja sama ekonomi yang erat antarkedua negara,” kata Arrmanatha.(ant/jono)