Piala Dunia 2018 Eratnya pertalian nasib Nigeria, Argentina, Messi dan Rojo

Piala Dunia 2018 Eratnya pertalian nasib Nigeria, Argentina, Messi dan Rojo
Pelatih tim nasional Nigeria asal Jerman, Gernot Rohr (tengah), menghibur bek Nigeria William Troost-Ekong selepas kekalahan 1-2 dari Argentina di laga pamungkas penyisihan Grup D Piala Dunia 2018 di Stadion Saint Petersburg, Sankt Petersburg, Rusia, Selasa (26/6/2018) malam setempat.

Gol tersebut membuat para pendukung Argentina di Stadion Kerstovskyi bersorak, tak ketinggalan sang legenda Diego Maradona yang melompat-lompat kegirangan di tribun penonton.

Tak hanya melompat kegirangan, Maradona bahkan mengacungkan kedua jari tengahnya ke para penonton yang berada di bawahnya. Gestur mengejek yang multimakna, sebab kedua jari tengah Maradona saat itu juga mewakili dua gol yang dicetak Argentina yang akhirnya memastikan kemenangan atas Nigeria.

Argentina melaju, Nigeria pilu.

Messi dan Rojo

Dalam lakon kekalahan kelima di tangan Argentina itu muncul kenyataan betapa nasib Messi dan Rojo kala mengenakan seragam garis-garis biru putih berkelindan erat dengan Nigeria.

Hingga laga kontra Nigeria, Messi kenyang dengan hujan kritik atas kegagalannya mengeksekusi tendangan penalti kala menghadapi Islandia serta masih nirgol selama dua laga pertama penyisihan Grup D.

Saat pertandingan memasuki menit ke-14, sebuah umpan lambung menawan dari Ever Banega berhasil dikendalikan dengan baik oleh Messi di tepian kotak penalti.

Tusukan ke dalam meski dibayangi bek lawan berhasil diselesaikan dengan sebuah sepakan keras ke sudut tiang jauh, demi membuka keunggulan Argentina atas Nigeria.

Gol itu merupakan gol pertama Messi dalam 660 menit penampilannya di putaran final Piala Dunia bersama Argentina.

Tebak kapan terakhir kali Messi mencetak gol untuk Argentina di Piala Dunia? Ya. Melawan Nigeria di fase penyisihan grup Piala Dunia 2014 silam. Kala Argentina menang 3-2 di laga tersebut, Messi mencetak dua gol.

Satu pencetak gol lainnya, yang juga merupakan gol penentu kemenangan adalah Rojo.

Kala itu, Rojo mencetak gol perdananya bersama timnas Argentina untuk memastikan kemenangan negaranya atas Nigeria.

Rojo mengulangi momen yang sama, namun dalam situasi yang lebih dramatis. Karena kali ini, kemenangan adalah satu-satunya jalan bagi Argentina untuk bisa lolos ke putaran 16 besar Piala Dunia 2018.

Entah dari mana caranya, Rojo, seorang pemain bertahan bisa merangsek ke dalam kotak penalti, di hadapan gawang, dalam sebuah bangunan serangan Argentina.

Jika bukan karena jalinan nasib dengan Nigeria, tentu saja Rojo tak akan berada di tempat yang tepat di saat yang tepat.

Sekali lagi, jika bukan karena jalinan nasib dengan Nigeria, tentu saja sepakan Rojo akan melambung tinggi laiknya peluang yang dibuang sia-sia oleh Gonzalo Higuain beberapa menit sebelumnya.

Dan jalinan nasib pula yang mengharuskan Nigeria pulang lebih awal dari Rusia, memulai kualifikasi Piala Dunia 2022 di zona Afrika sembari mungkin menitip harap tidak harus bertemu Argentina lagi di fase grup di Qatar nanti.(ant/min)