Fajar juga mengutip penjelasan Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho. Dalam akun resmi Twitter-nya, Sutopo menjelaskan bahwa banjir yang melanda Kecamatan Singojuruh dan Songgon di Banyuwangi adalah murni bencana alam. Tidak ada kaitan dengan kerusakan hutan dan pembalakan liar.
“Hutan di daerah itu masih sangat baik,” tulis Sutopo.
Fajar menambahkan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga meneliti, areal longsor di hulu sungai Raung mencapai ketinggian 390 meter dan lebar sekitar 40 meter. Dan itu diakibatkan hujan tinggi, sehingga material yang mengendap ikut terbawa air.
“Jadi ini memang didorong intensitas hujan tinggi yang mengikis permukaan tanah, karena hutan di Songgon masih sangat baik, termasuk dibuktikan lewat foto satelit BNPB,” ujarnya.
Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), kata Fajar, juga menerbitkan keterangan resmi yang menyebutkan bahwa banjir didorong curah hujan tinggi yang mengakibatkan peningkatan limpasan permukaan.
“Banjir juga terjadi akibat adanya longsor di kawasan hulu yang menyumbat aliran sungai yang membentuk bendungan alami. Ketika curah hujan tinggi, bendungan tidak dapat menahan air dan mengakibatkan banjir,” kata Fajar mengutip keterangan Kementerian LHK.(ant/min)