Banyuwangi – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengebut normalisasi jaringan air dan irigasi pasca-banjir bandang yang melanda wilayah itu, Jumat (22/6).
Kepala Dinas Pengairan Pemkab Banyuwangi Guntur Priambodo di Banyuwangi, Minggu mengatakan yang menjadi prioritas normalisasi adalah Dam Garit yang dekat dengan lokasi terdampak akibat banjir.
“Dam Garit ini paling dekat dengan warga terdampak, serta mengaliri sawah 575 hektare. Kami kejar normalisasinya agar sawah segera terairi kembali. Sudah dua hari ini kami lakukan,” katanya.
Ia menjelaskan normalisasi semua saluran air dan sejumlah dam yang terkena dampak banjir dilakukan secara bertahap, yang dimulai dari yang paling bawah.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Banyuwangi Fajar Suasana memastikan seluruh penanganan pasca-banjir dilakukan semaksimal mungkin dengan melibatkan banyak pihak. “Pemkab Banyuwangi berterima kasih kepada seluruh relawan,” katanya.
Dia kembali menjelaskan bahwa banjir yang terjadi diakibatkan curah hujan tinggi yang memicu gerakan tanah (sleding) di lereng Gunung Raung sisi Banyuwangi, tepatnya kawasan Gunung Pendil. Gunung itu muncul dari muntahan lahar Gunung Raung ratusan tahun silam, sehingga struktur tanah Gunung Pendil tidak terlalu solid. Gerakan tanah tersebut mengakibatkan endapan material vulkanik Gunung Pendil terangkat dan kemudian longsor terseret air.