Misalnya, salah satu poster Titiek dengan tagline ‘Putri Ngayogyakarto, Putrine Pak Harto jujur dan dapat dipercaya’. Untuk meyakinkan bahwa dia warga Yogyakarta, dia mengenakan sanggul dan kebaya motif kembang warna terang.
Untuk lebih meyakinkan bahwa dia adalah putri Pak Harto adalah dengan nama Siti Hediati Soeharto. Nama Hariyadi tidak dicantumkan dalam poster-poster itu. Sedangkan di tagline bawah bertuliskan ‘Pak Harto OKE! Mbak Titiek YES!’
Potensi kehilangan suara para pendukung Soeharto karena kepergian Titiek ini pun sudah diperkirakan. Salah satunya oleh politikus Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet).
“Saya berharap kabar itu tidak benar dan kalaupun benar Golkar harus bekerja lebih keras lagi, untuk menutup lubang pencinta Pak Harto kemungkinan besar bergeser, tapi kemungkinan besar tidak,” ujar Bamsoet saat ditanya soal pengaruh kepergian Titiek ke Berkarya, di Sekretariat Perkumpulan Gerakan Kebangsaan, Jalan Duren Tiga, Jakarta, Senin (11/6) kemarin.
Titiek sendiri telah menyampaikan pernyataan politik soal kepindahannya ke Berkarya. Alasannya keluar dari Golkar adalah sikap politik yang berbeda. Golkar diketahui sebagai pendukung pemerintah Presiden Joko Widodo dan akan mengusung Jokowi kembali pada Pilpres 2019.
“Seharusnya Golkar sebagai partai besar, sebagai pendukung dan sahabat yang baik harus bisa memberi masukan mana hal-hal yang baik dan yang buruk kepada pemerintah, tidak hanya sekadar mengekor dan ‘ABS’ (asal bapak senang),” ungkap Titiek. (dtc)