Penyerahan Zakat Sumenep Bak Upacara Adat

Penyerahan Zakat Sumenep Bak Upacara Adat
Penyerahan Zakat Sumenep Bak Upacara Adat

Prosesi adat tersebut pertama kali dilakukan oleh raja keturunan Bindara Saod, Raden Tumenggung Tirtonegoro, yakni panembahan somala yang juga pendiri masjid jamik Sumenep ini.

“Panembahan Sumolo merupakan Raja Sumenep Periode 1762-1811 masehi dan ini baru kembali dihidupkan dan tradisi ini juga dilanjutkan pada masa pemerintahan Sultan Abdurahman sampai dengan masa Ario Prabuwinoto pada tahun 1929 masehi atau periode terakhir sistem kerajaan di Kabupaten Sumenep” tuturnya.

Penyerahan Zakat Sumenep Bak Upacara Adat
Penyerahan Zakat Sumenep Bak Upacara Adat

Mantan Ketua DPRD Sumenep dua periode ini mengatakan, saat ini potensi zakat belum tergarap maksimal. Potensi zakat nasional bisa mencapai Rp 286 triliun akan tetapi hanya terealisasi Rp 5 triliun. “Padahal zakat srategis sebagai salah satu cara mensejahterkan masyarakat” tegasnya.

Studi baznas Kabupaten Sumenep menunjukkan bahwa potensi zakat profesi (khusus asn) di sumenep bisa mencapai Rp 853 juta. Namun, setiap tahun penghimpunan zakat dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) masih rendah berkisar rata-rata Rp 65 juta dan tahun ini lumayan meningkat menjadi Rp 85 juta. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama di masa mendatang, bagaimana potensi zakat fitrah kalangan asn sumenep bisa lebih optimal.

“Zakat dalam islam termasuk rukun islam. Di dalam pembahasan fiqih kitab-kitab klasik, zakat dibahas begitu panjang lebar, baik syarat-syaratnya, kategorisasinya, subyek yang berzakat serta mustahiqqiin” ucapnya.

Perintah zakat merupakan salah satu paling sering disebut di dalam al-qur’an, sehingga perintah zakat itu selalu digandeng dengan perintah shalat, artinya zakat merupakan realitas kebajikan sosial sekaligus kesalehan individual.

“Saya harap, dengan prosesi ini memotivasi masyarakat sumenep untuk senantiasa berbagi kebahagiaan dengan mereka yang membutuhkan. Karena berdasar data bps, pengeluaran masyarakat miskin 25 persen adalah untuk membeli beras. Sedangkan pengeluaran orang kaya malah 25 persen membeli pulsa” pungkasnya (fidz).