Pelayanan Angkutan Lebaran Bersifat Humanis

Pelayanan Angkutan Lebaran Bersifat Humanis
Gubernur Soekarwo saat sidak angkutan lebaran

Pakde Karwo berharap, lewat pendekatan humanis dan koordinasi yang baik selama penyelenggaran angkutan lebaran terpadu maka jumlah kecelakaan di jalan bisa menurun. Berdasarkan data evaluasi angkutan lebaran tahun lalu, jumlah angka kecelakaan di masa angkutan lebaran tahun 2017 yakni 873 kejadian atau meningkat 11,07 persen dibanding tahun 2016.

“Saya berharap tahun ini jumlah kejadian dan korban kecelakaan bisa ditekan semaksimal mungkin, dengan mewujudkan zero accident,” tukasnya.

Kepada seluruh masyarkat Jatim, Pakde Karwo menyampaikan, bahwa semua aparat telah bersiap semua untuk membantu kelancaran arus mudik dan balik tahun ini. Karenanya, semua pemudik diharapkan bisa pulang dan balik dengan aman.

Disamping itu, apresiasi juga diberikan kepada berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta yang telah memberikan fasilitas mudik gratis. “Semua pemudik akan bisa pulang dengan aman, tentunya juga dengan berpikir mengutamakan keamanan dan keselamatan bersama,” pesannya.

Dalam kesiapan angkutan lebaran tahun ini, lanjut Pakde Karwo, Pemprov Jatim lewat Dishub Prov. Jatim telah melakukan seleksi kelayakan jalan atau ram cek terhadap 36 ribu angkutan jalan. Dari data yang didapat memang masih terdapat angkutan jalan yang kurang lengkap dan harus dibenahi.

Menurutnya, kekurangan kelengkapan angkutan jalan ini sebagian disebabkan karena ketidakpahaman sopir atau pengendara atas standarisasi kendaraan. Karenanya, pemerintah dalam hal ini akan terus mendorong untuk dilengkapi. “Tidak semua kendaraan yang tidak lengkap akan kami lakukan penindakan, karena jika semua ditindak maka armadanya akan kurang,” ungkap Pakde Karwo. (min)