Tuban  

Sudah Terbukti, Tidak Sekedar Janji, Masyarakat Desa Hutan Bulat Gus Ipul

Sudah Terbukti, Tidak Sekedar Janji, Masyarakat Desa Hutan Bulat Gus Ipul
Sudah Terbukti, Tidak Sekadar Janji, Masyarakat Desa Hutan Bulat Gus Ipul

Tak hanya itu, pihaknya juga bekerjasama dengan dinas peternakan. Harapannya, masyarakat bisa berternak di dalam hutan. “Sehingga, masyarakat bisa menjaga hutan, sekaligus menghasilkan ternak disana,” harapnya.

Selama ini, usulan tersebut telah masuk dalam usulan kerjasama dengan pemerintah kabupaten. Kedepan, pihaknya berharap adanya dukungan pemerintah provinsi agar program ini bisa berjalan lebih maksimal.

Kalau tidak ada motor penggeraknya, maka LMDH sulit untuk bisa maju. “Siapa penggeraknya? Jelas dia yang tahu dan paham tentang masalah hutan. Di antaranya adalah Gus Ipul,” ujarnya.

“Kami mengetahui semangat perjuangan Gus Ipul selama ini. Sehingga, kami tak ada lagi keraguan,” ujar pria yang juga menjabat ketua LMDH Wonolestari, Desa Tegalrejo, Kecamatan Merak Urak ini.

Untuk mengawal Dukungan ini pihaknya akan melakukan konsolidasi bersama seluruh anggota LMDH di Tuban. Yang mana, jumlah anggota LMDH bisa mencapai sepuluh ribu KK. “Melalui teman-teman LMDH, kami optimistis dukungan ini bisa konkret. Apalagi, Gus Ipul selama ini telah memiliki kedekatan dengan kami,” ujarnya mengakhiri penjelasannya.

Menanggapi dukungan ini, Gus Ipul menegaskan komitmennya terhadap sektor kehutanan dan pertanian. “Kami memberikan perhatian khusus kepada masyarakat yang berada di kawasan pinggiran hutan. Serta, selama ini masyarakat kawasan hutan menjadi salah satu perhatian pemerintah provinsi,” ujar Gus Ipul di tempat yang sama.

Menurutnya, bidang pertanian perlu melakukan antisipasi perubahan dinamika melalui berbagai inovasi. “Para anggota LMDH, bisa bertani namun di sisi lain juga bisa berbisnis. tidak hanya menjual hasil panen, namun juga diolah terlebih dahulu,” kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini.

“Sehingga, nilai tambahnya ada di petani hutan,” kata Gus Ipul mengakhiri.

Sementara itu, sebelumnya masyarakat desa hutan dari hampir seluruh wilayah di Jawa Timur juga telah menyatakan dukungannya. Mereka diantaranya adalah masyarakat desa hutan dari Madiun, Magetan, Ponorogo, Trenggalek, Kediri, Nganjuk, Blitar, Situbondo, Jember, Banyuwangi, Sumenep dan Pamekasan.(min)