Sementara Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, berharap kegiatan Diaspora ini bisa semakin menumbuhkan rasa cinta daerah, khususnya bagi para perantau. “Acara ini kami desain untuk semakin menguatkan cinta kepada Banyuwangi. Di sini mereka saling bersapa, memunculkan kembali kenangan masa kecilnya. Memori itu kami gali kembali, dan Insya Allah bisa semakin menumbuhkan cinta pada daerah. Kalau sudah cinta, otomatis tergerak untuk bantu mengembangkannya,” ujar Anas.
Tahun ini, Diaspora Banyuwangi digelar di Pendopo Kabupaten. Jika Lebaran nanti ditetapkan pada 15 Juni, berarti Diaspora Banyuwangi akan dilangsungkan 17 Juni. Acara yang rutin digelar setiap tahun ini, selalu ramai. Ribuan warga Banyuwangi yang tinggal di berbagai belahan Indonesia dan dunia tak pernah absen untuk hadir. Mulai dari tokoh nasional hingga mahasiswa.
Menurut Anas, momen ini bisa menjadi tempat menggalang solidaritas membangun daerah dan bertukar informasi. “Semua bisa membangun jejaring untuk bersama-sama mengembangkan daerah. Yang sudah sukses jadi pengusaha di Jakarta, misalnya, bisa bermitra dengan UMKM di Banyuwangi. Bukan semata-mata bisnis, tapi tergerak oleh cinta daerah,” ujarnya.
Dalam acara itu disediakan beragam kuliner lokal secara gratis. Mulai pecel pitik, rujak soto, nasi cawuk, lontong sayur, hingga sayur kelor sambal sereh. Sejumlah atraksi seni-budaya juga akan ditampilkan.
”Semoga ini bisa mengobati kerinduan para perantau yang kembali mudik di Banyuwangi. Untuk itu, jangan ragu semua warga perantau silakan hadir di Diaspora,”ungkap Anas. (ari)