SURABAYA – Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) pemenangan pemilu DPP Partai Golkar Sarmuji mengatakan sebagai kader partai tidak boleh ragu sedikitpun untuk tidak nyaleg (calon legislatif) meski di Dapil bersangkutan ada incumbentnya. Dalam politik itu tidak ada yang tidak bisa.
Ini diungkapkan Sarmuji ketika membuka diklat fungsionaris DPD l Partai Golkar Jawa Timur angkatan 3 di kantor Golkar Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (7/5/2018).
Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kediri Kabupaten/Kota, Blitar Kabupaten/Kota dan Tulungagung ini menjelaskan, kebiasaan kader kita kalau melihat di dapilnya ada incumbent tidak berani nyalon. Atau sebaliknya kalau di dapil itu merasa sudah kalah, lalu ogah ogahan untuk nyaleg. Padahal sesungguhnya tidak seperti itu. Faktanya banyak incumbent malah tidak jadi. Dan prosentasenya cukup tinggi.
“Kader partai tidak boleh punya pikiran seperti itu. Itu namanya bukan pejuang partai sejati. Kader partai harus siap tarung,” tandas Sarmuji Ketua pemenangan pemilu untuk wilayah Jawa dan Kalimantan ini.
Apalagj kalau petahana suaranya sudah diatas 60.000 kader lain semakin takut. Kejadian itu tidak boleh terjadi. Data kami menunjukan bahwa banyak caleg incunbent kalah. Jumlahnya sangat banyak. ucapnya mempertegas
Sementara itu Sekretaris DPD l Partai Golkar Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak SH menjelaskan, diklat fungsionaris ini adalah upaya DPD l menyiapkan kader kadernya yang lebih berkualitas untuk sukses pemilu baik pileg maupun pilpres.
Mereka yang sudah mengikuti diklat juga harus siap terjun menjadi jurkam di wilayagnya masing masing.
Ketua fraksi Partai Golkar DPRD Jawa Timur menegaskan Golkar telah menetapkan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak sebagai pasangan Gubernur-Wakil Gubernur. Ini adalah pasangan paling ideal. Mas Emil mewakili generasi melenial. Begitupula Bu Khofifah dari nahdliyin. Ini pasangan sangat cocok.
Oleh sebab itu Sahat mengintruksikan semua kader partai Golkar harus kerja keras untuk memenangkan Pasangan Khofifah-Emil. “Saatnya kita punya Gubernur lagi,” tegas Sahat Tua Simanjuntak.
Diklat fungsionaris angkatan 3 diikuti 411 dari 38 Kabupaten/Kota se Jawa Timur. Yang lebih membanggakan 60 persen adalah anak anak muda yang punya visi membangun Golkar ke depan. ungkap Dr. Kodrat Sunyoto ketua panitia.
Ada 8 materi pokok yang harus diikuti mulai dari ke Golkar-an sampai strategi komunikiasi dan media sosial.
Peserta juga wajib mengikuti tes urine karena Golkar ingin memastikan kadernya bebas dari narkoba. Sedangkan narasumber selain dari internal partai juga dari KPU Jatim, Bawaslu dan akademisi. (min)