NU Bangil Alihkan Dukungan ke Paslon Nomor 1: Khofifah Lebih Baik dan Jujur

NU Bangil Alihkan Dukungan ke Paslon Nomor 1: Khofifah Lebih Baik dan Jujur
NU Bangil Alihkan Dukungan ke Paslon Nomor 1: Khofifah Lebih Baik dan Jujur

PASURUAN – Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dinilai lebih jujur dalam menjalani birokrasi pemerintahan. Track record bersih dari korupsi ini mendorong masyarakat memberikan dukungan untuk pasangan Khofifah-Emil.

Hal ini yang diungkapkan Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bangil Pasuruan, KH Muhammad Muadz SH, di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (5/5/2018). Sosok Khofifah dinilai lebih dipercaya dan bisa dijadikan tumpuan masyarakat.

“Iya mengalihkan dukungan. Walapun saya masih ada keluarga dengan Gus Ipul. Kurang kejujurannya. Hanya janji saja,” kata Muadz.

“Sosok bu Khofifah sendiri lebih bisa dipercaya. Ketika menjadi Ketua Muslimat itu beliau sudah banyak bantuannya untuk masyarakat,” lanjutnya.

Kiai Muadz mengatakan sudah mengenal Khofifah sejak lama namun di periode ini pihaknya siap mendukung pasangan calon nomor 1. Menurutnya, dukungan kiai-kiai Tebu Ireng terhadap pasangan duo NU ini menjadi stimulan bagi ulama Pasuruan.

NU Bangil Alihkan Dukungan ke Paslon Nomor 1: Khofifah Lebih Baik dan Jujur
NU Bangil Alihkan Dukungan ke Paslon Nomor 1: Khofifah Lebih Baik dan Jujur

Kemudian, faktor religiusitas juga menjadi alasan Kiai Muadz mengalihkan dukungannya untuk Khofifah-Emil. Kiai seouh Bangil ini menilai Jawa Timur membutuhkan sosok yang paham agama.

“Orang-orang Bangil lebih suka memakai kerudung karena mayoritas muslim dan pakai jilbab. Masa mau diganti konde? ga cocok. Kalau dia didukung kemudian jadi apa? Jawa Timur harus dipimpin pemimpin yang paham agama,” tuturnya.

Soal pengalaman, Khofifah dinilai punya pengalaman yang cukup. Dua kali menjadi menteri di dua presiden berbeda, Kepala BKKBN dan Ketua Muslimat disebut menjadi penilaian positif.

“Pengalaman kinerjanya, bu Khofifah lebih baik untuk memimpin Jawa Timur. Secara struktural di Jam’iyyah Nahdlatul Ulama dia mampu mengatur masyarakat yang berbeda-beda. Mumpuni untuk memimpin Jawa Timur,” pungkasnya. (min)