Revolusi teknologi menjadi pendorong lompatan perubahan yang akan berpengaruh pada cara kita hidup, cara kita bekerja, dan tentu saja, cara kita belajar.
“Kita menyadari bahwa kondisi dini, baik pendidikan dan kebudayaan yang kita cita-citakan masih jauh dari harapan. Padahal, kita terus memberikan suntikan yang berkualitas dan memiliki prestasi yang tinggi sesuai dengan tuntutan serta kebutuhan masyarakat,” tambahnya.
A Busyro Karim menambahkan, meramalkan masa depan menjadi semakin sulit karena ketidakpastian perubahan yang ada. Namun yang harus dipastikan kepada anak-anak dan penerus bangsa adalah memberikan dukungan sepenuhnya kepada mereka untuk menyiapkan diri meraih kesempatan yang terpampang di hadapannya.
“Salah satu dukungan yang perlu kita berikan pada anak-anak kita adalah memastikan bahwa apa yang mereka pelajari saat ini adalah apa yang memang mereka butuhkan untuk menjawab tantangan jamannya. Keterampilan utuh yang dibutuhkan oleh anak-anak kita ini mencakup tiga komponen yaitu kualitas Karakter, kemampuan Literasi, dan Kompetensi,” tegasnya.
Karakter moral yang dimaksud Bupati dua periode itu, antara lain adalah nilai Pancasila, keimanan, ketakwaan, intergitas, kejujuran, keadilan, empati, rasa welas asih, sopan santun. Serta yang tak kalah pentingnya adalah karakter kinerja.
“Di antara karakter kinerja adalah kerja keras, ulet, tangguh, rasa ingin tahu, inisiatif, gigih, kemampuan beradaptasi, dan kepemimpinan. Kita ingin anak-anak kita menumbuhkan bagian karakter ini secara seimbang. Kita tak ingin anak-anak kita menjadi anak yang jujur tapi malas, atau rajin tapi culas. Keseimbangan karakter baik ini akan menjadi pemandunya dalam menghadapi lingkungan perubahan yang begitu cepat,” pungkasnya.
Sedangkan yang paling seru usai pelaksanaan upacara bendera Hardiknas itu, Bupati Wabub, Kadisdik, Polres dan Kodim 0827 Sumenep, adu ‘linggiling’ (sarana permainan tradisional) atau roda kecil yang sengaja diberi paku agar bisa berpacu cepat, yang sejak dahulu kala dijadikan sarana permainan tradisional anak-anak di Sumenep.
Bupati Sumenep juga memberikan penghargaan kepada guru dan siswa/i berprestasi (fidz).