Selain itu, jumlah peserta UKW di Jatim juga terbanyak dibandingkan provinsi lain.
“Setiap angkatan, jumlah peserta berkisar antara 50-60 orang,” terangnya.
Hal terpenting, UKW yang digelar PWI Jatim juga selalu gratis dan tidak dipungut biaya.
“Jatimlah satu-satunya provinsi yang menggratiskan biaya UKW,” tandas Munir.
Hal itu dilakukan, sebagai upaya untuk mendorong wartawan di Jatim bertugas secara profesional dan taat kode etik yang saat ini lagi digalakkan oleh Dewan Pers dan PWI.
Untuk itu, wartawan yang telah mengikuti UKW dan dinyatakan kompeten, kata Munir, harus menjadi pioneer dan contoh pelaksanaan dan diugeminya kerja jurnalistik yang benar.
Sehingga bisa menularkan kepada wartawan lain untuk ikut bekerja secara profesional.
“Ini penting, karena pers yang profesional akan menyebabkan terjadinya informasi yang sehat. Sehingga konsumsi informasi yang diterima publik bisa bermanfaat bagi masyarakat,” tegas Munir yang juga Direktur Pemberitaan Kantor Berita Antara ini:
Sementara itu, dalam UKW PWI Jatim angkatan ke-23 yang digelar hasil kerjasama dengan Bank Mayapada, sebanyak 50 orang peserta dinyatakan kompeten oleh Dewan Penguji.
Kata Munir, dengan tambahan 50 orang tersebut, saat ini jumlah wartawan anggota PWI Jatim yang lulus UKW dan dinyatakan kompeten mencapai sebanyak 1.053 orang dari sekitar 1.500 anggota.
“Jumlah tersebut yang terbanyak di Indonesia dibandingkan provinsi lain,” pungkasnya. (min)