Pakde Karwo Ajak Selaraskan Ketakwaan dan Hubungan Sosial

Pakde Karwo Ajak Selaraskan Ketakwaan dan Hubungan Sosial
Pakde Karwo Ajak Selaraskan Ketakwaan dan Hubungan Sosial

Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo mengajak umat untuk menyelaraskan antara ketakwaan terhadap Allah SWT dan hubungan sosial dengan sesama umat manusia. Menurut Gubernur Jatim ini, keduanya menjadi kunci utama untuk mewujudkan kehidupan harmonis, damai, aman, dan tentram baik untuk masing-masing pribadi, bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara

“Kehidupan seperti itulah yang dibutuhkan pemerintah agar pembangunan berjalan lancar. Tidak mungkin proses pembangunan berjalan optimal apabila suasana masyarakatnya gaduh dan penuh kebencian. Karena itu, mari selaraskan ketakwaan dan hubungan sosial kita” himbau Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim ini saat Peringatan Isra’Mi’raj 1439 H di Gedung Islamic Centre, Jl. Dukuh Kupang Surabaya, Kamis (27/4) malam.

Pakde Karwo menambahkan, ketakwaan dan hubungan sosial menjadi bagian tidak terpisahkan. Kedekatan terhadap Allah SWT harus berbanding lurus dengan kehidupan sosial dengan sesama manusia. “Kepedulian terhadap sesama menjadi bagian iman dan takwa kepada Allah SWT” ujarnya.

Gubernur kelahiran Madiun ini mencontohkan, manusia yang dekat dengan Allah SWT dan baik hubungan sosialnya akan merasakan kedamaian dalam hidupnya. Secara sosial, dia senang bersilaturahim, dan silaturahim ini akan membuahkan pikiran-pikiran positif, dan memiliki hubungan yang positif dengan sesamanya.

“Selain menambah teman, Allah SWT akan menambah rejeki, dan kesehatan atas silaturahim tsb. Lewat rejeki dan kesehatan itu, manusia bersyukur dan semakin dekat denganNya. Jadi jika dekat dengan Allah SWT kita menjadi tenang dan damai, implementasinya dalam kehidupan sehari-hari adalah dekat dengan sesama dan lingkungannya” ujarnya.

Dalam kesempatan sama, Pakde Karwo juga mengajak seluruh anggota Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk menumpas penyakit sosial ditengah masyarakat yang kian meresahkan, salah satunya masih maraknya mabuk-mabukan dengan miras oplosan hingga menelan korban jiwa.

“Ini sangat miris, saya baca, di Pasar Keling ada tiga orang nggeblak, kemudian bertambah lagi tiga yang nggeblak. Kemudian di provinsi lain ada 51 orang yang tumbang karena oplosan. Ini tugas kita untuk menyembuhkan penyakit sosial” kata Pakde Karwo.

Pakde Karwo Ajak Selaraskan Ketakwaan dan Hubungan Sosial
Pakde Karwo Ajak Selaraskan Ketakwaan dan Hubungan Sosial

Kasus miras oplosan ini, lanjutnya, merupakan anomali, dimana saat pemerintah dan seluruh pihak berusaha untuk memperkuat agama dan sosial ditengah masyarakat, namun disisi lain penyakit sosial juga masih terjadi. Karena itu, Pakde Karwo meminta peran orang tua, dan Forkopimda lebih ditingkatkan lagi untuk mengatasi penyakit ini.