Kunjungan ke Solo dan DIY, Bude Karwo juga didampingi oleh istri Ketua DPRD Jatim, Lili Halim, Kabiro Perekonomian selaku Sekretaris Dekranasda Prov Jatim. Aries Mukiono, dan Kadisnas Koperasi dan UMKM prov. Jatim selaku Kepala Bidang Pengembangan Usaha dekranasda jatim , Mas Purnomo Hadi.
Selain mengunjungi perajin batik, Bude Karwo juga berkesempatan mengunjungi Balai Besar Kerajinan dan Batik DIY. Bude Karwo disuguhkan dengan berbagai serba serbi tentang batik. Salah satunya adalah melihat batik motif Cuwiri, dimana membuat berkesan rombongan karena semua hal yang ada di Balai Kerajinan dan Batik DIY sudah disertai dengan deskripsi dan filosofi.
Pamekasan Jadi Pasar Batik Dunia
Bude Karwo bangga dengan dicetuskannya Pamekasan sebagai Pasar batik dunia. Ada sekitar 103 perajin batik di Pamekasan. Hal tersebut tidak lepas dari peran serta para perajin batik Pamekasan yang terus giat membuat batik dengan ciri khas sendiri. Dan juga, adanya Paguyuban Sekar Jagad yang ikut mempromosikan batik Pamekasan di setiap kegiatan yang diselenggarakannya.”Keistimewaan batik Pamekasan adalah harga yang murah dan model yang banyak. Agar bisa bersaing di pasar global harus ada standarisasi,” tutur Bude Karwo.
Sementara itu Gusti Kanjeng Bendoro, Raden Ayu Adipati Pakualam menuturkan pembatik Pamekasan sungguh luar biasa dengan karya yang hebat. Hal itu diwujudkan ketika diadakan salah satu pameran batik di DIY. Banyak masyarakat yang antusias akan batik Pamekasan.”hal tersebut merupakan wujud bahwa Batik Pamekasan bisa menjadi warna baru dalam batik dunia,” ungkapnya .
Wanita yang juga sebagai Penasehat Paguyuban Sekar Jagad itu mengajak untuk meningkatkan sinergitas untuk kemajuan batik Indonesia. Jangan sampai batik diakui milik negara lain. Sebagai contoh Malaysia dan Brunei mulai mencontoh batik Indonesia.”Hal tersebut menjadi tantangan kita untuk terus membatik dengan kreasi yang lain. (min)