Jembatan Babat Widang Ambruk Akibat Kelebihan Muatan

Gubernur Jawa Timur memberi target H-15 Jembatan Widang harus dioperasikan lagi

Jembatan Babat Widang Ambruk Akibat Kelebihan Muatan

SURABAYA – Jembatan nasional yang menghubungkan wilayah Babat Lamongan dan Widang Tuban yang berada di atas aliran Sungai Bengawan Solo, patah dan ambruk akibat truk secara bersamaan yang melintasi jembatan tersebut kelebihan muatan.

Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI yang juga Wakil Ketua Komisi V Sigit Sosiantomo usai meninjau runtuhnya Jembatan Babat Widang di Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur, Kamis (19/4/2018).

“Kami sudah memberikan rekomendasi kepada reservasi jalan dan jembatan bentang panjang agar pemerintah mengefektifkan forum lalu lintas yang mensinergikan antara Kementerian PU, Kementerian Perhubungan, dan Korlantas agar kendaraan-kendaraan logistik berat itu bisa diatur jangan terus-menerus melebihi beban,” tegas politisi PKS itu.

Sigit menambahkan, sebetulnya data-data kendaraan yang lebih beban itu sudah ada pada pemerintah tinggal pemerintah menguatkan lagi enforcement.

“Ke depannya kami berharap kepada pemerintah mau mendengarkan enforcement agar perusahaan-perusahaan angkutan yang melebihi beban yang ternyata mengakibatkan kerugian negara bisa diperkarakan karena untuk perbaikan satu ruas jembatan negara alami kerugian minimal Rp25 miliar jadi harus ada perlindungan terhadap aset negara agar ini bisa berfungsi dengan baik,” harapnya.

Gubernur Jatim

Ditempat terpisah Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan,ambruknya Jembatan Wedang lebih kepada muatan truk yang berlebihan. Truck tersebut muatanya diatas 135 ton. Kalau itu jalan bersamaan ya pasti tidak mampu.

Meski itu menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, Pemprov Jawa Timur tetap akan membantu. Bentuk bantuannya mungkin besi besi yang diperlkan dan tenaga untuk membangun kembali. Kami sudah sepakat dengan Pangdam V Brawijaya manakala diperlukan personil Kodam V Brawijaya bisa diterjunkan.

Jembatan tersebut harus sudah operasi lagi H-15 sebelum Lebaran. Maka pengejerjaanya harus dikebut. Kalau tidak akan terjadi kemacetan luar biasa di sana. kata Gubernur yang akan mengakhiri jabatgannya pada 2019 ini, usai Shalat Juamat (20/4/2018). (min)