Habib mengatakan, selaku pelaksana dilapangan, beliau betul betul mengharap dukungan masyarakat, teruama mulai dari legislatifnya samapai eksekutifnya dan tokoh masyarakat yang lain untuk betul-betul mendukung program trobosan yang menjadi amal jariah bapak Bupati Sumenep ini.
Habib menilai bahwa ini adalah program yang masih jauh dari kata sempurna, namnya program dari sisi pelaksanaan dan seterusnya masing masing dari kita mengambil peran dalam tanda petik mengamankan program ini, katanya.
“Sehingga kalau pendanaannya sekian, yang sampai kebawah, maaf tidak terlalu banyak hilang ditengah” kata ketua FKDT sumenep itu.
Disinggung maksimal tidaknya pilot projec program wajib belajar Madrasah Diniyah di perkotaan, beliau mengungkapkan kalau indikatornya sederhana, contoh ada murid ada pembelajaran, ada rapot dan ada hal hal yang menjadi tuntutan dasar dari program belajar mengajar, saya katakan iya.
Tetapi kata Habib, bagaimana bisa memaksimalkan sedangkan buku panduan dan juknis itu tidak ada. Dan parahnya sampai saat ini bantuan pemerintah hanya rapot, papan dua kali, setelah itu tidak ada dan bahkan selama ini kami tidak pernah diajak rembuk dalam pengadaan barang.
“Itu urusan mereka kami tidak terlalu menuntut karena bagaimanapun mereka juga punyak tanggung jawab dihadapan Allah” tutupnya (fidz)