Gubernur Jatim Harapkan Lebih Banyak Investasi India di Jatim

Gubernur Jatim Harapkan Lebih Banyak Investasi India di Jatim
Gubernur Jatim Harapkan Lebih Banyak Investasi India di Jatim

Sementara itu, ekspor Jatim ke India, khususnya pengolahan logam berkontribusi 88,8% dari nilai total ekspor Jatim ke India. Ekspor Jatim sendiri ke India sebesar US $ 585,59 juta pada tahun 2017.

Perdagangan dengan India, jelas Pakde Karwo, Jatim tercatat defisit, yang oleh karena itu perlu diseimbangkan. Untuk itu, Pemprov. Jatim memberikan empat jaminan kemudahan bagi para pebisnis India yang mau berinvestasi dan berbisnis di Jatim, yaitu fasilitasi perijin, ketersediaan tenaga trampil, pengadaan tanah, dan kecukupan energi listrik. “Politik dan keamanan di Jatim senantiasa stabil, dan menjadi barometer nasional,” ujarnya.

Satu Provinsi Terbesar

Sementara itu, dalam sambutannya, Dubes RI di New Delhi Sidharto Reza Suryodipuro mengatakan dukungannya agar para pengusaha India untuk lebih banyak melakukan investasi dan bisnis di Jatim. “Ini tidak terlepas dari posisi Jawa Timur sebagai satu diantara provinsi penting dan terbesar di Indonesia,” ujarnya.

Ditambahkan, peningkatan investasi dan perdagangan tersebut sangat dimungkinkan karena didukung hubungan baik antar dua negara, termasuk politik. Presiden RI, misalnya, telah dua kali melakukan kunjunga ke india. Demikian pula, berbagai high level pejabat dua belah pihak seperti menteri persagagangan, pariwisata telah saling mengunjungi.

Ekspor Indonesia ke India pada tahun 2017 mencapai nilai tertinggi selama ini, mencapai US $24 billion. Juga, kunjungan wisatawan India tahun 2017 lalu mencapai 500 ribu atau tumbuh 25% dibanding tahun sebelumnya.

Hadir dalam kegiatan bussiness forum ini antara lain para pengusaha India di bidang kesehatan, telekomunikasi, infrastruktur, serta industri makanan dan minuman. Sementara, delegasi Jatim diantaranya, Kadis Penanaman Modal dan PTSP, Kadisperindag. Prov. Jatim, Kadis ESDM Prov. Jatim, dan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah.(min)