Surabaya – Gubernur Jawa Timur Dr H Soekarwo kini tengah melakukan lawatan ke beberapa negara untuk urusan dagang dan investasi. Dua diantara banyak negara yang di singgahi adalah Georgia dan India.
Selama ini, dua negara ini hubungan dagangnya sangat baik. Tapi perlu untuk di tingkatkan lagi. ” Pak Gubernur baru saja melakukan pertemuan dengan para pebisnis Georgia. Hasilnya positif, ” ungkap Kepala Biro Humas, protokol & kerjasama Pemprov Jawa Timur Benny Sampir Wanto yang ikut mendampingi ketika di hubungi korantransparansi.
Dalam pertemuan bisnis yang berlangsung sangat dinamis itu Gubernur Dr. H. Soekarwo mendorong motivasi investasi dan bisnis pengusaha Georgia ke Jawa Tinur. Banyak alasan kenapa hal tersebut perlu dilakukan, pertama, sampai saat ini belum ada investasi Georgia di Jawa Timur.
Beragam jaminan kemudahan investasi di Jawa Timur serta upaya penyeimbangan neraca perdagangan dua pihak yang dimana Jawa Timur selalu surplus.
Pertemuan yang berlangsung di Hotel The Biltmore, Rustaveli 29 Avenue, Tiblisi, Georgia itu hadir para pelaku bisnis pariwisata, perkebunan dan logistik , pada Rabu (4/4).
“Beragam kemudian investasi yang ditawarkan Gubernur Soekarwo, yakni pemberian jaminan terkait fasililitasi penyerdahanaan perijinan, ketersediaan tenaga trampil, fasilitasi pengadaan tanah di kawasan industri, dan ketersediaan listrik.
Pertimbangan lain dorongan investasi dan bisnis di Jawa Timur adalah kondisi Jawa Timur yang aman dan sekaligus sebagai barometer nasional. Selain itu, saat ini juga tersedia 10 kawasan industri, baik yang telah dan sedang dalam proses pengembangan, yang mempermudah berbisnis di Jawa Timur.
Dihadapan pengusaha Gerogia Gubernur menunjuk empat kawasan industri telah beroperasi, dimana pegusaha langsung bisa melakukan konstruksi, seperti dikawasan industri Tuban dan Maspion.
Dalam tahap konstruksi seluas 31. 584 ha, serta pengembangan kawasan ekonomi khusus di Singosasi Malang seluas 300 hekta, juga kawasan ekonomi khusus di Prigi Trenggalek, yang keduanya diperuntukkan pariwisata.
Sementara itu, komoditi ekspor Jatim ke Georgia diantaranya sabun herbal, dengan komoditi yang potensial untuk ditingkatkan a.l. kopi, teh, produk kayu, minyak sawit, dan krupuk udang. Sedangkan komoditi impor Jatim dari Georgia yaitu hasil penggilingan, peralatan listrik, dan perekat/enzym.
Jawa Timur saat ini juga mengembangkan diri sebagai smart government, diataranya mewujudkan tersedianya data berbasis teknologi informasi yang terintegrasi di provinsi ini. Juga, pengembangan regulasi pengembangan loan agreement berbunga rendah 6-9%/tahun, khususnya untuk usaha kecil dan menengah, sebagai mitra pengusaha Georgia.
Hadir dalam pertemuan ini sebanyak 30 pengusaha Georgia dari berbagai bisnis line, seperti pariwisata, perkebunan, dan logistik. Sambutan hangat disampaikan oleh para pengusaha Georgia usai mengetahui potensi Jatim.
Diantaranya, keinginan untuk melakukan kunjungan balik ke Jatim, serta ketertarikan terhadap berbagai komoditi perdagangan seperti teh dan kopi. Sebanyak 500 ton teh per triwulan telah dipesan oleh pengusaha Georgia. Demikian pula untuk komoditi kopi dan sabun herbal.
Georgia sendiri sebagai pintu masuk Eropa merupakan negara dengan GDP besar, yaitu 14,372 milyar pada tahun 2015 dan income percapita penduduknya sebesar US $ 9.891 pada tahun 2016.
Dalam kesempatan ini juga disampaikan beberapa industri prioritas yang potensial di Jatim , seperti industri makanan dan minuman, farmasi, kulit dan alas jako,karet dan plastik. Sekaligus perbaikan investasi yang bersinergi antara pembangunan berkelanjutan di Jawa Timur melalui renewable dan energi terbarukan, pemberdayaan usaha kecil dan menengah dengan mendorong kemitraan, perbaikan kapasitas institusi dalam promosi perdagangan, investasi, dan pariwisata, padat tenagakerja, modal, dan transfer teknologi.
Dukungan Kedubes Georgia
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Georgia, Ukraina, dan Urmania, Yuddy Chrisnandi yang ikut mendampingi Gubernur Soekarwo menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan business dan one on one meeting yang dilakukan Pemprov. Jatim ini.
“Kegiatan ini merupakan komitmen memperbaiki ekonomi daerah, dan mengenalkan Jawa Timur sebagai partner bisnis di Georgia,” ujarnya.
Diharapkannya, kedepan dua wilayah saling melengkapi dan pas. Jatim merupakan provinsi industri dengan pertumbuhan ekonomi selalu lebih tinggi dari nasional, demikian pula sebaliknya Georgia. (min)