Kampanyekan Pengurangan Sampah, Gelar Peragaan Busana Daur Ulang

Kampanyekan Pengurangan Sampah, Gelar Peragaan Busana Daur Ulang

Material bekas seperti koran, potongan plastik dan gelas air mineral, kertas bungkus semen, plastik bungkus kopi yang menjadi bahan pembuatan busana tersebut dirangkai dengan indah. Ada kantong-kantong plastik dijalin rapi bak mantel bulu. Tak hanya itu, salah satu peserta berhasil memadupadankan koran dan bungkus makanan bekas menjadi sebuah baju bermotif batik parang.

Salah satu peserta yang mengikuti even ini adalah Ayu Paramitha Indah Sari, siswa kelas IX SMPN I Banyuwangi. Rara, sapaan akrabnya, mendesain busana pestanya bersama dengan bibinya. Bahan yang dia gunakan adalah plastik bekas sachet kopi, bungkus mie instan dan kertas koran bekas. “Bahannya saya dapat dari warung kopi. Saya pesen sama pemilik warung, seminggu kemudian saya ambil. Satu karung sachet kopi itu diberikan cuma-cuma karena kan sampah ya, jadi ga dipake lagi,” kata Rara.

Rara pun mengaku sangat excited bisa ikut ambil bagian di ajang ini. “Ini adalah kali kedua saya ikut even ini. Selain memang hobi fesyen, saya tertarik ikut karena ajang ini punya pesan mulia, mengajak masyarakat peduli kepada lingkungan,” imbuhnya.

Peragaan malam itu dihadiri model nasional Indah Kalalo. Indah mengatakan bangga bisa menjadi bagian dari parade busana recycle ini. “Ini benar-benar menginspirasi. Tadi anak-anak memperagakan busana dari sampah yang sangat indah, gak kelihatan sama sekali kalau itu dari sampah. Aku jadi pengen berkreasi juga, bikin baju dari sampah,” kata Indah.

Seperti Indah, tim dari PT Systemiq Lestari Indonesia, Joi Danielson, yang turut menyaksikan, juga mengapresiasi pagelaran busana daur ulang tersebut. “Evennya bagus banget, mengajarkan orang untuk peduli lingkungan. Berada di Banyuwangi ini asyik, kami mendapat sambutan hangat, rasanya seperti di rumah sendiri. Saya senang ada disini,” kata Joi. (ari)