Surabaya – Berdakwah dan Mensyiarkan ajaran agama Islam sudah menjadi kebiasan Khofifah Indar Parawansa sejak muda. Hal itu juga yang dilakukan Khofifah saat menghadiri undangan Harlah Muslimat NU dan peringatan Isra Mi’raj di Surabaya.
Kedatangan calon Gubernur nomor urut satu di acara Halrah Muslimat NU dna peringatan Isra’ Mi’raj, di Gedung NU Sukolilo, Surabaya, Rabu (21/3/2018) ini disambut jemaah yang mayoritas mengenakan putih dengan warna senada.
Jemaah yang mayoritas ibu rumah tangga ini menyambut dengan selawat dan lagu ‘wes wayahe bu Khofifah’ sambil mengacungkan telunjuk yang menandakan dukungan untuk Khofifah-Emil.
Dalam tausiyahnya, Khofifah mengajak jemaah Muslimat NU tetap mengajarkan generasi muda cara salat. Menurutnya, hal tersebut penting karena perubahan ajaran lingkungan.
“Ketika sedang memperingati Isra Mi’raj kita sedang mengingatkan turunnya perintah salat. Ga udah merasa kecil. Sekarang kalau salat jenazah liat anak-anak dia enggak hafal doanya, dia enggak tau ustaznya, dia tanya google. Karena gurunya sudah enggak mengajarkan itu. Pengurus ranting tetep jaga mengajarkan salat,” ucap Khofifah.
Di kesempatan yang sama, Sekjen MWC NU (Majelis Wakil Cabang-Nahdlatul Ulama) Sukolilo, Kasnohadi menyatakan dukungan untuk Khofifah. Menteri Sosial 2014-2018 ini dinilai kader terbaik NU yang oantas menjadi pemimpin masa depan Jawa Timur.
“Bu Khofifah di NU adalah kader terbaik, Srikandinya NU. Jadi sudah enggak ada duanya. Sudah pasti mampu,”
Selain itu, Khofifah disebut katalisasi dari Tokoh Besar NU, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Kiprah Khofifah dan Gus Dur tidak bisa dipungkiri menjadi faktor kepantasan Khofifah menjadi perwakilan NU di Jawa Timur.
“Tentu begitu, bu Khofifah kadernya Gus Dur mulai awal sampai sekarang, yang membesarkan Gus Dur sampai sekarang. Enggak ada celah. Beda dengan yang lain, mengingkar dengan Gus Dur. Kalau bu Khoffiah setia dengan Gus Dur,” pungkasnya. (kh)