Sebelumnya, Menperin mengatakan, pihaknya telah mendorong adanya perjanjian bilateral untuk meningkatkan ekspor industri tekstil Indonesia ke AS.
“Saat ini, produk tekstil kita kena bea masuk di sana sebesar 12,5 persen. Sedangkan, Vietnam sudah nol persen karena ada agreement kedua negara. Jadi, perjanjian tersebut akan mendongkrak daya saing produk kita,” ungkapnya.
Pemerintah juga tengah menyiapkanan diri dengan melakukan tindakan pengamanan perdagangan dalam menghadapi serbuan produk impor, menyusul imbas kebijakan kenaikan tarif impor baja dan alumunium di AS.
Kemenperin mencatat, pada 2017, nilai investasi AS di Indonesia pada sektor manufaktur sebesar 86,1 juta dolar AS, yang di antaranya tertinggi dari industri tekstil mencapai 14 juta dolar AS dan industri makanan 12 juta dolar AS.
Sementara itu, nilai ekspor Indonesia ke AS pada 2017 sebesar 17,7 miliar dolar AS, dengan salah satu kontribusinya dari produk pakaian dan sepatu olah raga sebesar 4,5 miliar dolar AS.(*/kh)