Selain itu, ada banyak varian durian yang bisa dinikmati di perkampungan yang berada di kawasan lereng Gunung Raung tersebut. Bahkan ada beberapa pohon durian yang endemik Banyuwangi. Seperti durian merah, oranye, pelangi dan kuning.
Menariknya, berbagai jenis varian durian tersebut tumbuh alami dan telah berpuluh tahun lamanya. Hal ini semakin membuat cita rasa durian yang disajikan berbeda dengan durian lainnya.
“Semuanya memiliki citarasa Banyuwangi. Citarasa yang tidak bisa dinikmati dari durian yang tumbuh di daerah lainnya,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi Arief Setiawan yang melakukan pendampingan di Kampung Durian.
Banyuwangi, kata Arief, memiliki banyak varian durian. Durian merah saja memiliki 75 varian, belum lainnya. Selain itu, durian Banyuwangi memiliki kekhasan rasa tersendiri.
Arief menjelaskan di Kampung Durian ini dikhususkan untuk durian Banyuwangi. Ini karena, Arief ingin memperkenalkan durian Banyuwangi pada masyarakat. “Kampung Durian ini khusus durian dari Banyuwangi saja, tidak dari tempat lain,” kata Arief.
Namun bagaimana stok durian di Kampung Durian apabila tidak masuk musim panen? Menurut Arief, durian di Banyuwangi sebenarnya ada sepanjang musim, tidak hanya pada musim panen seperti saat ini saja.
“Durian di Banyuwangi sebenarnya ada terus sepanjang musim. Karena selain Songgon, banyak kecamatan lainnya yang juga penghasil durian. Hanya saja jumlahnya tidak terlalu banyak seperti musim panen, sehingga tidak perlu khawatir,” tambah Arief. (ari)