Dalam sambutannya, Presiden RI Jokowi mengatakan, JIIPE menjadi kawasan yang terintegrasi dengan memiliki pelabuhan dan kawasan industri. Bahkan Pelabuhan JIIPE dioperasikan melalui kerjasama antara BUMN dan swasta. Langkah kerjasama ini bisa mempercepat infrastruktur.
“Kalau swasta mau bekerja sendiri, juga baik. Kalau dengan BUMN malah mempercepat,” tuturnya sambil mengapresiasi JIIPE yang telah bekerjasama dengan pondok pesantren.
Di hadapan para pengusaha dan undangan yang hadir, Presiden Jokowi juga mengingatkan kondisi ekspor dan investasi Indonesia masih kalah dengan negara lain. Sebut saja investasi Indonesia kalah dengan Malayasia, Thailand, dan Vietnam.
Melihat kondisi tersebut, Presiden Jokowi meminta untuk membenahi semua yang menjadi kelemahan dan kekurangan. Sebagai contoh, perijinan harus dibenahi. Dengan dipercepatnya perijinan, menurut Presiden Jokowi bisa mendatangkan investasi yang lebih banyak ke Indonesia sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya.
“Kalau ijinnya lama, siapa yang mau investasi di sini,” tegas Presiden Jokowi.
Di akhir sambutannya, Presiden Jokowi juga meminta kepada industri besar untuk mengajak UKM, ataupun usaha di kampung untuk bekerja sama. “Inilah ekonomi Pancasila yang dikembangkan. Tidak ada ruginya menarik usaha kecil, untuk menumbuhkan ekonomi lokal,” imbuhnya. (min)