Jakarta – Tanda-tanda ke arah perdamaian di Semenanjung Korea semakin dekat. Pertemuan pemimpin tertinggi Republik Rakyat Demokratik Korea Kim Jong Un dengan utusan khusus Presiden Republik Korea Moon Jae-in bagai hujan turun di musim panas yang panjang.
Begitu disampaikan Sekjen Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Korea Utara, Teguh Santosa, menyikapi pembicaraan damai di ibukota Korea Utara, Pyongyang. Dalam pembicaraan itu, utusan khusus Presiden Korsel Moon Jaein yang dipimpin Kepala Keamanan Nasional Chung Eui-yong.
“Sudah beberapa bulan terakhir ini dunia mengkhawatirkan situasi di Semenanjung Korea akan memburuk. Pertemuan antara Kim Jong Un dan utusan khusus Presiden Moon Jae-in memperbesar harapan semoga perdamaian bisa segera terwujud di Semenanjung Korea,” ujar Teguh Santosa dalam keterangan yang diterima redaksi.
Teguh mengatakan, sejak awal dirinya sudah memperkirakan bahwa ketegangan di Semenanjung Korea akan mereda di era pemerintahan Moon Jae-in. Namun, situasi di Semenanjung Korea sempat terganggu oleh provokasi pihak lain, dalam hal ini Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump dan beberapa anasir eksternal yang kelihatannya ingin mempertahankan ketegangan bertahan di Semenanjung Korea.