Gubernur : Pengembangan Pendidikan Harus Didukung Kesehatan

Gubernur : Pengembangan Pendidikan Harus Didukung Kesehatan

Surabaya – Gubernur Jawa Timur menegaskan pengembangan kualitas pendidikan harus didukung dengan kesehatan, sebab literasi akan terserap dengan baik apabila kesehatan siswa baik.

Oleh karena itu, kesehatan anak, layanan pendidikan anak usia dini (PAUD), parenting education-yang memberikan pengetahuan para ibu dan anak tentang gizi menjadi salah satu prioritas program Jawa Timur.

Hal tsb disampaikan Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo saat menerima audiensi Tim INOVASI Untuk Anak Sekolah, Kemitraan Indonesia-Australia yang dipimpin Konjen Australia di Jawa Timur, Chris Barnes, di Surabaya, Selasa (27/2).

Tim INOVASI antara lain terdiri dari Prof. Fasli Jalal tenaga ahli, Mark Heyward direktur program, dan Michelle Lowe, Konselor Kerjasama Pembangunan Kedubes Australia di Jakarta.

Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo saat menerima audiensi Tim INOVASI Untuk Anak Sekolah, Kemitraan Indonesia-Australia yang dipimpin Konjen Australia di Jawa Timur, Chris Barnes, di  Surabaya, Selasa (27/2).
Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo saat menerima audiensi Tim INOVASI Untuk Anak Sekolah, Kemitraan Indonesia-Australia yang dipimpin Konjen Australia di Jawa Timur, Chris Barnes, di Surabaya, Selasa (27/2).

Untuk layanan pos yandu yang memberikan parenting education, lanjut Pakde Karwo-sapaan akrab Gubernur Jatim ini, tercatat sampai dengan saat ini sebanyak 12 ribu dari 8.251 desa/kelurahan di Jatim.

Dengan parenting education tersebut diharapkan orangtua semakin paham akan asupan gizi. Sebab, dari data yang ada, hanya 22% kondisi gizi buruk yang terjadi karena miskin.

Selebihnya, karena salah asupan yang disebabkan kurangnya pengetahuan orangtua tentang gizi anak. “Pendekatan budaya juga harus menjadi stategi utama dalam pencapaian,” ujarnya.

Dalan kesempatan yang sama, Pakde Karwo juga menjelaskan dilakukannya moratorium SMU sejak 2015 dan diubahnya komposisi SMK:SMU menjadi 70%:30% guna memberikan para siswa ketrampilan sehingga dapat diterima di dunia kerja.