Laman berita berafiliasi ke kelompok Sufi Gonabadi, Majzooban, menulis bahwa beberapa pengunjukrasa ditembak oleh polisi.
Sejumlah foto di media sosial menunjukkan wajah para anggota Gonabadi yang berlumuran darah. Mereka juga melakukan aksi pembakaran mobil dan motor. Sementara di sisi lain, pihak kepolisian menembakkan gas air mata untuk membubarkan para demonstran.
Sufisme adalah salah satu aliran, yang dinilai paling benci kekerasan dalam agama Islam. Meski terus mendapat tekanan dari pemerintah Iran, anggota Gonabadi tidak pernah mempunyai catatan bentrokan bersenjata dengan pemerintah.
Menurut data dari lembaga Center for Human Rights in Iran (CHRI), beberapa anggota kelompok sufisme yang sama telah ditangkap sepanjang beberapa bulan terakhir. CHRI juga mengungkapkan bahwa ada 10 orang yang mengalami luka di kota Kowar pada 14 Januari lalu setelah bentrok dengan polisi yang berupaya membubarkan demonstrasi anti-penangkapan.
Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia di Iran pada 2017 mengutarakan keprihatinan atas “perlakuan keras” terhadap anggota kelompok Sufi, yang terus menghadapi penangkapan sewenang-wenang dan sering dituding melakukan kejahatan, yang membahayakan keamanan nasional, demikian Reuters melaporkan. (*/min)